Aksi Protes Penolakan Warga Kalidawer Terkait Dugaan Oknum Pejabat Desa Menyewakan Tempat Pembuangan Sampah Untuk Desa Lain

Sidoarjo I Jejakkasus.info-
telah terjadi aksi protes warga desa kalidawer Kecamatan Tanggulangin,Kabupaten Sidoarjo terkait pekerja sampah dari Desa Mboro membuang sampah Ke TPS milik Desa Kalidawer menggunakan mobil bak pickup, di hadang oleh warga kalidawer Menjelang magrib karena TPS tersebut di peruntukkan untuk warga desa setempat bukan untuk desa lain.

Awak media jejak kasus mendapat informasi dari beberapa warga dan menggali berita kebenarannya Tetang Tempat Pengelolaan Sampah Desa Kalidawer. diduga oknum Kepala desa MAKSUN juga Sekretaris desa SATUKAN, sudah mengadakan kerjasama kontrak dengan Desa lain tanpa kesepakatan warganya dulu.

Usut punya usut dan hasil dari informasi kebenarannya bahwa warga saat memberhentikan petugas sampah dari desa Mboro. beberapa warga menanyakan siapa yang menyuruh tuk membuang sampah di sini..

Pegawai sampah dari desa lain itu memberi kan jawaban ke warga bahwasannya saya sudah mendapat ijin dari desa sini, Dan akhirnya warga memanggil SATUKAN selaku sekretaris desa, dia mengatakan ke warga bawasannya untuk mencari tambahan buat anggaran dana desa .

Saat di konfirmasi media jejak Melalui telepon Kades Maksun juga Sekdes Satukan tidak ada respon sama sekali, kemudian awak media Ke-kantor Desa Kalidawer di temui Sekdes Satukan, langsung diajak temui Kades Maksun Ke tempat Pengelolaan Sampah.Ketua KSM menjelaskan dan membenarkan adanya penghadangan warga, untuk Petugas sampah Desa Mboro yang mau membuang sampah menggunakan mobil picup .

Selanjudanya setelah kejadian itu tidak ada pembuangan lagi dari desa Mboro pak..awalnya Desa Mboro itu kan Ndak ada pembuangan sampahnya terus minta ijin kerjasama melalui kontrak tapi berjalan hanya sepuluh hari terus ada penghadangan warga Dan kemarin malam sudah diadakan sosialisasi ke warga dan sudah ada perdes untuk pengelolaan sampah itu setiap Kepala keluarga awalnya nominal harus bayar Rp 25.000.00 sampai Rp 30.000.00 dan hasil sosialisasi di tetapkan setiap Keluarga membayar RP 25.000.00

Sekali lagi pertanyaan awak media; sampah yang disisihkan itu untuk apa..? Ya dijual untuk beli rokok juga kopi untuk pekerja,masak bawa dari rumah,! Jawab ketua KSM dengan tegas.

Akan tetapi yang menjadikan tanda kutip juga tanda tanya besar kenapa sehabis kejadian penghadangan warga kok baru di adakan sosialisasi. Terus anggaran pengelolaan sampah itu di kemanakan..

Warga tetap menolak untuk TPS desa kalidawer jika di buangi sampah oleh desa lain, apa lagi di buat ajang bisnis demi kantong pribadi oknum pejabat desa yang demi kepentingan pribadinya.dan warga pun menanyakan ke sekdes terus dibuat apa Anggaran Dana Desa Tahun 2023 ini.,

Pembangunan untuk desa juga tidak ada, ini kok masih mencari tambahan buat anggaran desa celetuk warga yang tidak mau di sebut namanya.

Sehingga berita ini akan dinaikan dan untuk permasalahan ini akan di lanjudkan dan di tujukan ke itansi yang terkait..untuk menindak lanjuti.

Tim sembilan Jejak kasus .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *