Jejakkasus.info | Tulungagung – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Se-Tulungagung menggelar aksi damai dengan mendatangi Kantor Bupati yang berada di Jl A Yani Timur,Senin, 05 April 2021.
dari Alon-Alon menuju ke Kantor Bupati, mereka mengawali aksi ini dgn long march, Sambil berjalan, koordinator aksi menyuarakan aspirasinya melalui orasi. Terkait kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Tulungagung.
akhirnya mereka diterima dan dipersilahkan masuk
Dengan pengawalan ketat aparat Kepolisian, sejumlah mahasiswa diperkenankan masuk ke ruang Praja mukti Pemkab Tulungagung guna melakukan dialog dengan Sekretaris Daerah, Sukaji dan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Tulungagung, Endah Inawati.
Koordinator aksi Mahda Fuad Amirudin mengungkapkan ada empat indikator dari seruan aksi damai tersebut, yaitu:
Pertama, Kenaikan SPPT PBB-P2 Tahun 2021 yang meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun 2020.
Kedua, Kenaikan Jumlah Nilai Jual Objek Pajak yang tidak profesional. Ketiga, besaran stimulus yang tidak merata.
Keempat, tidak adanya sosialisasi ke masyarakat terkait kenaikan SPPT PBB-P2.
Ada 4 indikator seruan aksi. Seperti yang tertera pada pamflet,katanya.
Pria yang juga menjabat sebagai Presiden Mahasiswa IAIN Tulungagung ini menegaskan, tujuan dari aksi damai tersebut dia berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung bersama Bapenda dapat meninjau kembali kebijakan, merevisi hasil, mensosialisasikan terkait kenaikan NJOP dan PBB-P2 kepada khalayak ramai.
Pemda meninjau, kemudian merevisi,dan mensosialisasikan kepada masyarakat”,pungkasnya.
Sementara itu dari pantauan afederasi.com, hingga berita ini ditulis, dialog antara mahasiswa dengan Sekda maupun Bapenda masih berjalan. . bersambung (Gan)
