• https://dishubkominfo-kotaserang.com/
  • journalsleather.com
  • disdikpadang.org
  • Berita Utama

    Beberapa Rangkaian Ruwat Desa Kedawung Gebyar Wayang Kulit Semalam Suntuk

    ×

    Beberapa Rangkaian Ruwat Desa Kedawung Gebyar Wayang Kulit Semalam Suntuk

    Sebarkan artikel ini

    LUMAJANG | jejakkasus.info. Pemerintah Desa Kedawung, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang Jawa Timur, tradisi ini digelar dalam rangka Sedekah Desa, acara rutin setiap tahun dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, rangkaian acara tersebut yakni, ada kerapan sapi, turnamen sepak bola, puncak acara digelar pesta rakyat ada, Tayub, Campursari, dan pagelaran Wayang kulit semalam suntuk. Senin, 10/2/2025. dan acara di tutup dengan Sholawatan akbar pada,Hari Selasa, 11/2/2025.

    Tradisi sedekah desa merupakan perwujudan rasa syukur atas nikmat dan karunia yang diberikan oleh Tuhan.
    Sedekah bumi, juga diartikan sebagai sarana memanjatkan doa, agar selalu diberi keselamatan dan dijauhkan dari bencana, balak musibah.

    Pemerintah Desa ( Pemdes ) Kedawung terkait acara sedekah desa memang tidak sama dengan Desa yang lainnya, memiliki keunikan dan khasan tersendiri, dalam penyelenggaraan sedekah desa atau pesta rakyat dan itu sudah tradisi wajib ada. Ini salah satu ritual tahunan, yang pada intinya ungkapan rasa syukur terhadap hasil bumi.

    Pagelaran wayang kulit ini mengambil lakon/cerita Sapdho Pandito Ratu, bersama Dalang Ki Anang dari Kota Lumajang Jawa Timur.

    Kepala desa Kedawung Bawon ketika dikonfermasi awak media menyampaikan,
    “Syukur Alhamdulillah masih diberi sehat sehingga dapat melaksanakan kegiatan selamatan desa.
    kegiatan ini merupakan keinginan masyarakat yang harus dilaksanakan setiap tahun nya, “tuturnya.

    Kades Bawon menambahkan, bahwa dengan adanya kegiatan ini dirinya melibatkan seluruh komponen masyarakat baik dari Ketua RT dan RW, Perangkat Desa, Kepala Dusun hingga masyarakat umum.

    Agar supaya adat tersebut tetap dibudayakan agar tidak luntur dan puna tujuannya adalah agar masyarakat terhindar dari marabahaya.

    Masyarakat semuanya kompak ikut berpartisipasi menyemarakkan kegiatan Sedekah Desa dan ikut menjaga kelestarian lingkungan dan keamanan agar supaya kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar, “ucapnya.

    Seorang pemimpin itu harus mempunyai rasa asah, asih, asuh, Selain itu bisa ngopeni (memelihara), dan juga ngayemi agar Masyarakat Makmur Santosa.

    Harapan kami jadikan sebagai wahana hiburan sekaligus edukasi kepada generasi muda akan pentingnya melestarikan budaya khususnya Wayang Kulit ini, sebagai Ritual Ruwat Desa supaya tidak terjadi lagi marabahaya, apa yang sudah terjadi sebelumnya yakni, Erupsi Semeru, “jelasnya Kades.

    ( Rep. RH )

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *