• https://dishubkominfo-kotaserang.com/
  • journalsleather.com
  • disdikpadang.org
  • Peristiwa

    Cukup Gawat, Dengan Hasil Pekerjaan Proyek Di Pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang.

    ×

    Cukup Gawat, Dengan Hasil Pekerjaan Proyek Di Pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang.

    Sebarkan artikel ini

    Siapa Yang Harus Bertanggung Jawab, Rusaknya Rabat Beton Di Dusun Arung Gajah Desa MSK Seruway?.

    Aceh |Jejakkasus.Info : Sungguh sangat cukup gawat, dengan hasil pekerjaan proyek asal dari pemerintahan kabupaten (pemkab) aceh tamiang itu. Dengan adanya bangunan badan jalan rabat beton, yang tepat lokasinya di dusun arung gajah desa kampong muka sungai kuruk kecamatan seruway aceh tamiang. Di tahun anggaran 2024 yang lalu, disinyalir rusak parah. Dan hancur, baru saja hitungan bulan siap telah usai di bangun (dikerjakan).

    Masyarakat, di seputaran desa muka sungai kuruk (MSK) mempertanyakan, siapa yang bertanggung jawab?. Atas kerusakan bangunan badan jalan rabat beton tersebut, menurutnya itu. Dari informasi, bersumber masyarakat di aceh tamiang, dari anggaran pokok pikiran (pokir) alias aspirasi. Dari salah satu seorang, anggota DPRK aceh tamiang dengan sapaan panggilan “jayanti sari”.

    Hasil pantauan langsung,ole awak media itu. Yang tergabung dengan wartawan media online ini, juga dilangsir ke chat whatsap nya itu. Ke lokasi tersebut, pada kamis 06 februari 2025. Terlihat secara kasat mata memandang, kondisi bangunan badan jalan tersebut, terkesan tidak layak sebagaimana bangunan lainnya. Menurut dati penilaian orang awam, alias bukan tenaga ahli.

    Barangkali, menurut tenaga ahli kondisi jalan tersebut sudah memenuhi standar, mari langsung turun kelapangan guna melihat langsung dan evaluasi atau melakukan uji kelayakan.

    Menurut salah seorang warga dusun arung gajah, sewaktu bertemu oleh awak media itu. Di persimpangan lokasi bangunan badan jalan tersebut, iya merasa sangat kecewa dengan hasil bangunan tersebut dengan kondisi seperti itu.

    “Buat apa kalau dibangun kayak gitu, hanya buang-buang anggaran negara saja yang ada. Lebih baik diberikan kepada masyarakat miskin, sudah tentu ada faedahnya. Dari pada terkesan tak bermanfaat sesuai harapan masyarakat”, sebutnya.

    Warga lainnya mengeluhkan, diduga penentuan dan pelaksanaan bangunan badan jalan rabat beton itu. Terkesan dipaksakan, “menurut kami masyarakat awam ini. Sedikitnya tau, tentang mana bangunan yang layak dan tidak layak. Bahkan di lapak badan jalan rabat beton itu, pengerasan pun tidak”. Jelasnya, namanya enggan disebut jum’at 07/02/2025.

    Sambungnya, “barang kali menurut tenaga ahli bangunan. Kualitas bangunan itu, sudah layak. Kami tidak tau, namun pandangan kasat mata kami melihat dari pertama dibangun disinyalir belum layak atau belum sesuai aturan. Tetapi boleh dilakukan analisanya,” papar warga tersebut.

    Aktivis lembaga anti suap dan anti korupsi (LASAK), di aceh tamiang. Menanggapi, pihaknya akan lakukan investigasi, terkait bangunan badan jalan rabat beton. Di dusun arung gajah desa muka sungai kuruk kecamatan seruway, guna memastikan kondisi kerusakan bangunan dari uang negara itu.

    “Bahkan dari informasi kami telusuri, disinyalir sebagai pelaksana kegiatan itu alias rekanan dari staf pemerintah kabupaten aceh tamiang. Pada dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR), dengan sebutan sapaan “delis” benarkah itu?.

    Pemerintah desa (pemdes) muka sungai kuruk (MSK) kepada media mengatakan, pihaknya tidak dikoordinasi oleh pihak pemilik pokir dan pelaksana. Tetapi pemilik bangunan itu, sedang dikerjakan di lorong tersebut. Bernama ‘jailani”, itu mengaku akan perbaiki kerusakan oleh dampak dirinya masukkan material bangunan.

    Dengan sapaan panggilan “jayanti sari” itu kembali, yang selalu sebagai anggota DPRK aceh tamiang. Dari fraksi PKS. Menurutnya, informasi tersebut. Dari warga pemilik pokir, saat dikonfirmasi awak media itu. Tergabung dengan wartawan media online ini, melalui pesan chat whatsapp. Miliknya, tidak berikan respon apapun terkait kegiatan bangunan badan jalan rabat beton tersebut.

    Sebutan sapaan panggilan “delis” itu, menurut keterangan beberapa sumber yang telah di himpun informasinya. Selaku pelaksana proyek atau rekanan kontraktor juga telah dikonfirmasi awak media tersebut, terkait kegiatan itu. Namun, sapaan panggilan “delis” tersebut. Terkesan pula membungkam alias diam membisu saja, respon dari itu terhadap konfirmasi wartawan media ini. Via pesan whatsApp miliknya, disinyalir terabaikan olehnya disebut sapaan “delis” sebagai pihak pelaksana rekanan kontraktor itu.

    Menurut oleh bung karo-karo, sebagai pihak pemerhati sosial publik daerah aceh ini. Juga menyimpulkan hasil reson dan perkembangan dari sapaan panggilan “delis” itu, yang terkesan cuek dan acuh tidak aceh saja. Dengan secara tegas juga, turut mengomentari kepada wartawan media online ini. “Harapan saya, dengan tegas. Agar pihak APH daerah kabupaten aceh tamiang, mau pun dari pihak APH daerah aceh. Untuk segera melakukan lidik dan sidik dalam.hal.kasus tersebut, salah satunya. Dari kantor dinas PUPR aceh tamiang, bersama pihak rekanan pelaksana kontraktornya juga. Dianggapnya itu, pihak media publik, dugaan terlalu anggap enteng. Dan terkesan selalu, menyepelekan pihak wartawan media online. Agar dengan tegas, untim segera mengusut sampai tuntas”. Pungkas pintanya, membeberkan kepada pihak publik media masa online ini. Kamis 13/02/2025, sekitar pukul.13.51.wib.

    (Pasukan Ghoib/Team Media Publik Aceh)

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *