Jejakkasus.info | JAWA TENGAH & DIY
BOYOLALI | Jejakkasus info – Indonesia dikenal sebagai bangsa yang kaya akan tradisi dan budaya. Dalam satu budaya yang unik di Dukuh margosari 03/06, Desa ngadirojo, Boyolali, warga bergotong royong membangun talut bahu jalan yang di mulai pada hari Minggu (26 Mei 2024) sampai selesai.
Talut bahu jalan sepanjang kurang lebih 400 meter tersebut dibangun dengan dana swadaya gotong royong masyarakat.
Budaya gotong sudah jadi kekhasan tersendiri secara turun temurun, budaya gotong royong masih terpelihara hinga saat ini meski begitu ,masih banyak orang yang tidak paham apa sebenarnya pengertian gotong royong, antara lain:
1. Membuat pekerjaan yang berat menjadi lebih ringan ,dan cepat selesai
2. Menghemat waktu, tenaga dan pengeluaran
3. Mempererat rasa persatuan dan kesatuan antar angota masyrakat
4. Untuk memper erat tali persaudaraan antar sesama, karena gotong royong dapat menjadi ajang kumpul membangun keakraban.
5. Nilai rela berkorban
Saat melakukan gotong royong, seseorang juga akan dapat nilai rela berkorban, pasalnya pada waktu ikut gotong royong seseorang akan mengorbankan waktu dan tenaganya untuk menyelesaikan permasalahan bersama.
Ketua RT 03 /RW 06, Supriyanto, berpendapat “gotong royong adalah adat istiadat dan tolong menolong di masyarakat yang tampak dalam aktifitas sosial, baik dalam hubungan dengan kekerabatan dan di lakukan berdasarkan efisiensi serta bersifat praktis”.
Supriyanto berharap kedepannya setiap anggota masyarakat bisa berperan aktif membangun hubungan yang rukun dan harmonis diantara warga / tetangga salah satunya dengan bergotong royong dan saling membantu jika ada warga yang kesusahan.
Gotong royong juga sering di sebut sebagai istilah kerja bakti,bukan sekedar budaya saja, gotong royong seolah sudah menjadi di bagian dari indentitas masyarakat terutama di pedesaan.
(Rohimin)