Dinas Pertanian bersama Pokbangtan Malang Gelar Sosialisasi Penyakit Patek Cabai

Jombang l Jejakkasus.info – Polbangtan Malang Ajak Petani Desa Klitih Kendalikan Penyakit Patek Cabai SL Polbangtan Malang menggelar sosialisasi penanganan penyakit patek pada cabai di Desa Klitih, Kecamataan Plandaan, Kabupaten Jombang.

Akademisi Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) mengajak petani Desa Klitih, Kecamataan Plandaan, Kabupaten Jombang, untuk mengatasi penyakit patek pada tanaman cabai. Kegiatan Sekolah Lapang (SL) Polbangtan Malang ini merupakan salah satu implementasi dari tri dharma Pergutuan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat melalui Unit Penelitian dan Pangabdian Masyarakat (UPPM).

Dalam pelaksanaan ini, SL Polbangtan Malang bekerjasama dengan Dinas Pertanian Jombang, dengan mengusung Tema “Pengendalian penyakit patek pada tanaman cabai” yang di sampaikan oleh Lisa Navitasari dengan jumlah peserta adalah 20 orang.

Kecamatan Plandaan merupakan sentra usahatani cabe rawit di Kabupaten Jombang. Hal ini dikarenakan diwilayah tersebut menjadi pemasok utama cabe rawit di wilayah Kabupaten Jombang. Produk ini memiliki potensi pembangunan sehingga mendukung upaya untuk memaksimalkan pendapatan para petani diwilayah tersebut.

Tanaman cabai merupakan tanaman perdu dari family terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsium sp, merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang penting di Indonesia.

“Namun dalam hal budidaya, produksi tanaman cabai dibatasi oleh factor Hama dan Penyakit tanaman, salah satunya yaitu penyakit Patek yang disebabkan oleh jamur Colletotricum sp,” ujar Lisa.

Lisa menjelaskan penyakit patek merupakan penyakit penting pada tanaman cabai yang menyerang mulai dari persemaian hingga tanaman berbuah. Hal ini mengakibatkan upaya pengendalian terhadap penyakit patek harus dilakukan. Pengendalian penyakit Patek dilakukan dengan pengelolaan hama-penyakit secara terpadu (PHT).

Pengendalaian penyakit terpadu dimulai dari peggunaan benih sehat, pengolahan tanah, pengendalian secara fisik, mekanik, biologis, dan alternatif terkhir adalah pengendalian secara kimia.

Pengendalian secara fisik dan mekanik dapat dilakukan dengan mengurangi kelembaban disekitar tanaman dengan cara melakukan pewiwilan. Hal ini dikarenakan jamur Colletotricum sp. Penyebab patek serangan akan meningkat ketika kelembaban tinggi.

“Selanjutnya, pengendalian secara kimia harus dilakukan dengan menerapkan 6T yaitu tepat sasaran, tepat jenis, tepat mutu, tepat dosis/konsentrasi, tepat waktu, tepat aplikasi dan tepat harga,” ujar Lisa.

Pengendaalian secara hayati dengan kelompok jamur atau bakteri tertentu dapat berfungi sebagai penekan penyakit patek sekaligus pupuk hayati. Hal ini dikarenakan penggunaan agensia hayati selain mampu menekan penyakit patek mampu berfungsi sebagai bakteri pelarut fosfat, menghasilkan hormone pertumbuhan yang memacu pertumbuhan tanaman, dan mampu mengikat atau menyerap unsur hara tertentu.

Jenis agensia hayati yang dapat digunakan untuk pengendalian penyakit patek adalah Trichoderma sp., Bacillus subtilis, dan Pseudomonas flourescens. Menurut Lisa penggunaan Agensia hayati tersebut secara in vitro mamapu menghambat pertumbuhan jamur Colletotricum sp., penyebab penyakit patek. Selain itu penggunaan pestisisda nabati dari bahan Piper sp (Piper retofractum, Piper battle, Piper griffithii) dan Ficus septia (awar-awar) juga dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengendalian penyakit patek, ujarnya.

Kegiatan SL Polbangtan Malang, tanaman cabai selain dilakukan pemaparan materi dan diskusi dengan kelompok tani, juga dilakukan praktek pembuatan metabolit sekunder jamur Trichoderma sp sebagai biofungisida dan pupuk hayati. Pembuatan biofungisida dan pupuk hayati berbasis jamur Trichoderma sp., dilakukan dengan mencampurkan bahan seperti air cucian beras, air kelapa, gula/tete tebu yang kemudian dimasak hingga mendidih dan setelah dingin dimasukkan jamur Trichoderma sp., dan di fermentasi selama 2-3 minggu.

Aan Jk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *