JAKARTA I Jejakkasus.info – Polda Metro Jaya (PMJ) mengundang para tokoh agama se-DKI Jakarta, dengan tujuan untuk mendinginkan (colling system) situasi dan kondisi perkembangan terakhir di Jakarta, bertempat di Cafe Kopitiam Polda Metro Jaya, Rabu (31/3/2021) pukul 10.00 -11.30 WIB.
Dalam undangannya, selain Direktur Binmas (Dirbinmas) PMJ Kombes Pol Badya Wijaya, SH. MH., juga dihadiri oleh Ustaz Abi Jajang (Islam), Romo A Sayadi (Katolik), Pendeta Manuel Raintung (Protestan), Rusli Tan (Walubi – Budha), Dewi Riyawati S (Konghucu), Endang Tien (Hindu), PS. Kasubdit Bintibsos Kompol Sujanto, dan Kasi Binturmas Kompol MH Panjaitan, SH.
Dir Binmas PMJ mengatakan, apresiasi peran para tokoh yang tergabung dalam Forum Kemitraan Religi Kamtibmas (FKRK), dalam menjaga Kamtibmas DKI Jakarta, ikut bersedih, dan prihatin atas kejadian bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.
Ajakan untuk tetap mengajak umatnya tetap tenang, dan menjaga kebersamaan.
Buat testimoni berisi ajakan kepada umat menjaga kedamaian dan viralkan.
Salah satu yang dijadikan referensi adalah, ceramah Imam besar Masjid Istiqlal KH Nazaruddin Umar, tentang Fiqih dan Tasawuf.
“Akan kita intensifkan kegiatan silaturrahmi dengan kunjungan ke masing-masing tokoh agama, serta harapan dan doa untuk Kapolda Metro Jaya. Semoga beliau, tetap sehat untuk memimpin PMJ dalam wujudkan Kamtibmas,” tutur Direktur Binmas PMJ Kombes Pol Badya Wijaya, SH, MH.
Ustaz Abi Jajang menyatakan, bahwa
Islam tidak mengajarkan bom bunuh diri, dalam menegakkan Islam.
Kita semua prihatin kepada saudara kita di Gereja Katedral, yang menjadi korban.
Yang penting, kami berupaya untuk tetap menjaga keamanan dan kerukunan.
“Mari buat statement menyejukkan.
Mari buat testimoni menyejukkan untuk umat,” ujar Ustaz Abi Jajang.
Romo A. Sayadi mengatakan,
Manusiawi bila masing-masing personel merasa kecewa, karena banyak giat sosial yang sudah kami lakukan, termasuk untuk di luar umat kami.
Umat bertanya salah kami apa?. Tapi kami sadar itu semua akibat dari salah tafsir dalam memahami agama.
“Terkait dengan keamanan, kami yakin TNI dan Polri, bisa mengelola dan perlu diintensifkan pertemuan dengan tokoh lintas agama termasuk anak-anak kita,” ucap Romo A. Sayadi.
Dewi Riyawati menyebutkan, ikut prihatin dengan kejadian bom di Makassar. Dan harap tetap tenang, jangan takut dengan teroris.
Tingkatkan himbauan kepada umatnya, untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban.
Endang Tien mengucapkan,
ikut berduka atas kejadian bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.
Mengutuk kejadian tersebut, dan mengajak tetap menjaga kebersamaan dan kerukunan.
Rusli Tan berharap, agar aparat keamanan lakukan law enforcement, kejadian bom bunuh diri itu kasus kriminal. Hukum yang ditegakkan, maksimalkan.
“Harapan ekonomi makin baik.
Harapan tetap menjaga kebersamaan dan kerukunan,” harap Rusli Tan.
Sedangkan, Pendeta Manuel Rantung,
meyakini pelaku tidak ribuan tapi puluhan, tidak banyak.Hal-hal anti NKRI, anti kemapanan, masih ada.
“Harapan, Saling menguatkan dan sering bertemu, supaya kebersamaan terus makin baik,” ujar Pendeta Manuel Rantung.
Silaturahmi Kamtibmas berjalan dengan baik, terjalin komunikasi yang komunikatif, dengan tetap memedomani protokol kesehatan. Dan setiap 2 minggu sekali, atau 1 bulan sekali, diagendakan pertemuan FKRK. (Erdan)
Sumber: Kombes Nanang Purnomo, SH.MH.