Jejakkasus.info | Jombang – Jatim – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak ( DPPKB dan PPPA) Kabupaten Jombang sinergi dengan lintas sektor dalam rangka Pengembangan Program Bangga Kencana Di Kabupaten Jombang yakni (Pengembangan Program Keluarga, Kependudukan, Dan Keluarga Berencana).
Agenda yang dikemas dalam Talkshow dan dibuka oleh Sumrambah Wakil Bupati Jombang pada Senin (14/12/2020) pagi bertempat di Ruang Bung Tomo Kantor Pemkab Jombang ini dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, SE, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso diwakili oleh Sofia Hanik Mm, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang Wiwin Sumrambah, dan Kepala DPPKB dan PPPA Kabupaten Jombang Nur Kamalia.
Nur amalia Kepala DPPKB dan PPPA dalam laporannya menyampaikan capaian kinerja juga persoalan yang tengah dihadapi oleh DPPKB dan PPPA. ” Target utama Pengendalian Penduduk Indikator Sasaran Total Fertility Rate tahun 2025, turun menjadi 2,1, Sedangkan di Kabupaten Jombang TFR sudah mencapai angka 2,07 masuk dalam kategori tumbuh seimbang. Cakupan akseptor KB di Kabupaten Jombang sudah tercapai 80,2 persen. Yang masih menjadi permasalahan adalah angka pernikahan dini.
Upaya pertumbuhan penduduk ideal dapat diwujudkan apabila ditunjang dengan program Keluarga Berencana (KB), Kesehatan Reproduksi (KR), dan Pembangunan Keluarga, serta adanya Strategi Advokasi, Penggerakan Lini Lapangan, dan Sistem Kerja dan Informasi yang Saling Terintegrasi.
Model penggarapan program seperti inilah yang dapat memacu akselerasi program ‘Bangga kecana merupakan (Pengembangan Program Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana). Tantangan implementasi program bangga kencana yang terberat adalah belum sinergisnya secara optimal di antara para pemangku kepentingan, baik internal pemerintahan dari pusat ke daerah salah satunya dalam mengatasi permasalahan terkait pernikahan dini.
Wakil Bupati Jombang Sumrambah menanggapi tingginya angka pernikahan dini menegaskan bahwa peran Lintas Sektor pada Penurunan Angka Pernikahan Dini dalam rangka Pengembangan Program Bangga Kencana Di Kabupaten Jombang menjadi kunci keberhasilan.
Menurutnya masalah kependudukan yang tengah dihadapi, baik aspek pengendalian penduduk, kualitas penduduk dan penyebarannya adalah tanggung jawab pemerintah termasuk semua elemen masyarakat Kabupaten Jombang. Program yang ditetapkan, dilaksanakan secara terpadu sinergi, dan berkesinambungan sehingga jadi satu kesatuan gerak menanggulangi kondisi yang berkembang saat ini utamanya dalam peningkatan kualitas pelayanan pada masyarakat.
“Ini menjadi tugas berat DPPKB PPPA, Dinas Kesehatan dan jajaran terkait dengan tingginya kasus pernikahan dini di kalangan anak dan remaja, maka hal ini dapat menimbulkan banyak dampak negatif antara lain dari aspek ekonomi dan sosial, aspek psikologi, aspek pendidikan, dan dampak negatif dari segi kesehatan”, tutur Wabup Sumrambah
“Angka KDRT akan tinggi, Angka Kematian Ibu dan Anak juga tinggi, untuk itu kita harus kerja keras bersinergi bersama TNI, bidang Kesehatan, pemerintahan Kecamatan, Desa, Organisasi Masyarakat, PKK, semuanya ayo bersatu padu bersinergi mengatasi persoalan ini”, tandas Sumrambah Wakl Bupati Jombang.
Sementara itu Arumi Bachsin Emil Dardak, SE yang hadir bersama pengurus PKK Provinsi Jawa Timur dalam sambutannya menyampaikan bahwa sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Wakil Bupati Jombang, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan Program Bangga Kencana oleh Dinas PPPKB Dan PPPA Kabupaten Jombang, sinergi dengan BKKBN Provinsi Jawa Timur juga sinergitas semua elemen dilintas sector yang telah berhasil membina dan mengembangkan kampung KB sebagai upaya mewujudkan Kampung Keluarga yang berkualitas terang Arumi ( Aan )