Jejakkasus.info| Nias – Kamis 24/12/2020.
Sijago merah kembali menelan korban 2 rumah mewah di jalan Mohommad Hatta I kota Gunungsitoli sekira pukul 10.00 wib pagi. Pihak Kepollisian Polres Nias turun langsung kelokasi, mengamankan dan menertibkan arus lalu lintas untuk meminimalkan kemacetan, agar leluasa mobil pemadam dan petugas Damkar bertugas.
Api diduga akibat hubungan arus pendek dari salah satu rumah korban dan kerugian materi diduga ratusan juta rupiah. Terlihat dilokasi para petugas pemadam sibuk memadamkan api yang terlihat semakin membesar.
Selain petugas pemadam kota Gunungsitoli, turut membantu mobil pemadam dari Kabupaten Nias. Bahkan puluhan dari TNI Kodim 0213 Nias dengan sigap turut memegang dan mengendalikan selang dari mobil Damkar Pemko Gunungsitoli, meskipun selang tersebut sepertinya bermasalah.
Salah seorang warga yang tinggal disekitar lokasi SW, kepada wartawan mengatakan “Petugas Damkar Kota Gunungsitoli terlihat kurang profesional, bayangkan hampir 1 jam lebih mereka terlihat sibuk memasang sambungan antar selang, sementara api semakin membesar, diduga mungkin petugas Damkar ini kurang menjalani latihan atau simulasi. Justru puluhan anggota TNI 0213 Nias yang sigap, turut membantu petugas Damkar kota memasang alat, hingga akhirnya berhasil menyemprotkan air.
Sebenarnya, lanjut SW lagi : bila saja petugas Damkar Kota Gunungsitoli sering lakukan latihan simulasi, maka kobaran api cepat diminimalisir, tidak sampai membesar membakar rumah tetangga. Api baru berhasil dipadamkan sekira 2 jam, tak ada korban jiwa.
Atieli Zebua alias Bapak Ama.Yanti , salah seorang anggota DPRD Kota Gunungsitoli dari partai PDIP, yang terlihat turut membantu memadamkan sijago merah, kepada wartawan mengatakan “kejadian kebakaran hari ini akan menjadi perhatian kami di DPRD bersama Pemko Gunungsitoli untuk bahan evaluasi, termasuk saran-saran dari warga sekitar lokasi akan kami tindak lanjuti” tegas anggota DPRD ini.
Terpisah, Sekjen Gapernas Eddy Lase menyikapi kejadian tersebut sebagai Human Error. Diminta dinas BPBD Kota Gunungsitoli mengevaluasi diri dari kejadian ini. Ketidak siapan anggota dilapangan adalah bukti minimnya latihan/simulasi kepada anggota.
Lanjut Sekjen GAPERNAS , kiranya Pemko Gunungsitoli dapat mempertimbangkan untuk penambahan beberapa Mobil Damkar, misalnya : 10 unit mobil penyiram dan 10 unit mobil pengisi air.
Begitu juga alat pelindung diri ( APD)petugas damkar dan gaji mereka harus cukup untuk kebutuhan , diharapkan jadi perhatian serius Pemko Gunungsitoli, karena KEBAKARAN ADALAH MENYANGKUT NYAWA MANUSIA DAN KERUGIAN MATERI YANG BESAR.
Selain itu, Sekjen Ormas Gapernas ini mendorong agar Pemko dan DPRD kedepan, memikirkan penyediaan becak motor pemadam.Tujuannya agar bisa menjangkau rumah-rumah yang berada di lorong atau gang sempit bila terjadi kebakaran. Ini sangat diperlukan untuk antisipasi kedepan”. Ujar sekjen Gapernas( TIM)