Jejakkasus.info | Surabaya – Vaksinasi COVID-19 Pemerintah Provinsi Jawa Timur dimulai hari ini yang dilakukan di Gedung Negara Grahadi. Penempatan dilakukan di Grahadi supaya masyarakat bisa melihat langsung proses vaksinasi pertama di Jawa Timur, seperti yang dilakukan pemerintah pusat, Presiden Joko Widodo yang mendapatkan vaksin pertama di Istana Bogor dan disiarkan langsung.
Apabila terjadi hal yang tidak diinginkan dalam proses vaksinisasi, Pemprov sudah mengantisipasi dengan disiapkanya ruangan ICU dan ambulans. Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan COVID-19 Jatim Joni Wahyuhadi menjelaskan, teknis vaksin yang dilakukan pertama kali di Provinsi Jawa Timur melalui 4 meja dalam proses vaksin, pada meja pertama digunakan untuk pendaftaran, lalu meja kedua untuk pengecekan, meja ketiga vaksinasi.
Sedangkan meja keempat untuk konservasi. Untuk hari ini 22 orang divaksinasi, salah satunya Tim Kuratif Satgas covid-19, Joni Wahyuhadi. Joni Wahyudi setelah mendapat suntikan vaksin covid-19 berkata “efek setelah disuntik nyeri seperti kayak disuntik pada umumnya”. menurutnya hal yang dirasakan bersifat wajar hanya terasa sebentar. Setelah itu, mulai besok rencananya akan diluncurkan di seluruh wilayah / kota. Vaksin Covid-19 akan divaksinasi di 1.289 institusi medis. Terdiri dari Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit, Klinik, RS TNI atau Polri dan Dinas Kesehatan Pelabuhan. Lokasinya tersebar di seluruh Jawa Timur.
Untuk vaksinasi di seluruh wilayah Jawa Timur Pemprov sudah menyiapkan ketersediaan fasilitas pendukung vaksin. Misalnya ruang pendingin, lemari es, rak vaksin atau kotak vaksin, peralatan pemantau suhu dan truk berpendingin. Instrumen ini harus ada di tingkat provinsi dan daerah.
Dokter Jibril menjelaskan bahwa calon vaksin harus memenuhi beberapa syarat. Antara lain tidak pernah terpapar Covid-19. Dia berkata: “Mereka yang lulus juga akan diperiksa ulang sebelum disuntik.” Pemeriksaan termasuk suhu tubuh penerima vaksin yang suhunya di atas 37,5 derajat tidak boleh langsung divaksin mereka harus diperiksa untuk memastikan bahwa dirinya sehat tidak terpapar Covid-19. Setelah diketahui sehat baru bisa disuntik vaksin. Gibril menjelaskan: “Prosedur yang sama digunakan untuk vaksinasi awal di provinsi tersebut.”