Herman Suhadi Tinjau Lokasi Usulan Pembangunan Sarana Jaringan Irigasi Sekunder dan Tersier Persawahan Warga Banyu Asin

Riau Silip l Jejakkasus.info – Kekeringan yang diakibatkan kemarau dan kurangnya persedian air menjadi salah satu ancaman gagal panen puluhan hektare lahan pertanian warga di desa Banyu Asin kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka.

Hal ini menjadi atensi tersendiri bagi Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Herman Suhadi, S.Sos untuk langsung meninjau sekaligus mengawasi proposal usulan petani setempat yang mengusulkan pembangunan peningkatan sarana dan jaringan irigasi sekunder dan tersier yang akan mengairi persawahan di desa yang berpenduduk lebih dari 200.

“Hari ini saya menerima usulan pak Kades untuk diadakannya pembangunan irigasi sekunder dan tersier. Selain telah tersedianya embung tempat penampung air yang cukup besar, sumber airnya pun alhamdulillah cukup juga terdapat sungai,”tukas Ketua DPRD saat meninjau langsung lokasi persawahan di desa tersebut, Rabu (14/07/21).

Desa yang sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai petani ini sangat berharap adanya irigasi yang dapat mengaliri air ke sawah-sawah mereka. Sehingga kekhawatiran para petani akan ancaman kekeringan karena kekurangan pasokan air dapat teratasi.

“Sistem sawah di sini, apabila tidak di airi selama satu minggu saja sudah kering kerontang seperti ini, dan ini akan kita perjuangkan untuk diusulkan dalam program pembangunan di tahun 2022” ujar Herman sembari menunjuk lokasi sawah yang tampak tanahnya sudah mengering.

Sementara itu, Rohmi, kepala desa Banyu Asin ber-terima kasih atas kesediaan pimpinan DPRD yang datang meninjau langsung area persawahan warganya.

“Kami berharap dengan adanya bantuan saluran air sekunder maupun tersier yang mana (usulan) telah kita ajukan dari bawah, dari musrenbangdes, kecamatan hingga kabupaten nantinya kami berharap semoga hal ini dapat terealisasi. Dengan semanagat petani menanam, saat ini saja kita sudah mendapatkan hasil ubinnya 7,6 ton per hektare. Kalau kita kali 50 Ha insyaallah untuk swasembada pangan keluarga warga di sini sudah tercapai dari satu kali panen saja. Sedangkan jika tidak terancam kekeringan berpotensi untuk melebihi capaian saat ini dan bisa di suplai ke desa-desa di sekitar.”Tutupnya. (Jenny)

Sumber: Setwan Babel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *