Jejakkasus.info l Pangkalpinang – Untuk pencarian bibit atlet di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), itu dilakukan oleh kabupaten/kota masing-masing.
Hal itu dikatakan Kadispora Babel Suharto, saat dikonfirmasi Jejakkasus.info di ruang kerjanya, Rabu (16/12/2020).
Lanjut Kadispora Babel, karena provinsi ini induknya, kita sifatnya hanya memonitor. Dapat laporan dari bawah misalnya, di sana ada A
atlet kami turun. Kalau benar kita bina. Kita ada sekolah SKO, ada sekolah PPLP.”Disitulah letak pembinaan yang dilakukan oleh Dispora,” ucap Suharto dengan semangat.
Menurut Suharto, selama dia dipembinaan kita, kita urus, dilatih, dikasih makan oleh Dinas Pendidikan. Apabila disitu dia punya prestasi. Maka pengurus Cabor masing-masing Pengprov, maka itu menjadi urusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan tinggal masukkan ke KONI.”Ini atlet binaan kami yang punya prestasi misalnya, dari Bangka Barat, Bangka Tengah, atau Pangkalpinang. Ini akan ada Kejurnas, kirimkan, itu menjadi urusan KONI,” jelas Kadispora Babel.
Suharto menyatakan peran Dispora, KONI, di kabupaten/kota, termasuk Pengcap. Pengurus memang harus super aktif kalau mau akan mencari bibit-bibit yang berprestasi.”Contoh di Belitung, saya kirimkan team saya untuk berangkat ke Belitung. Temui atlet itu, temui orang tuanya. Mengapa dia tidak mau sekolah di sentralisasikan?. Wajar masih pelajar masih rindu bapaknya, keluarganya, kita bisa memaklumi,” ungkapnya
Jadi kalau ada atlet yang seperti itu, harusnya di daerah itu memperhatikan. Pengurus kabupaten/kota itu yang benar-benar mengurus kepada atletnya, pengurusnya. Tapi rata-rata mareka mau. Tinggal keaktifannya sampai batas mana dan pelatih Pengprov juga punya kesibukan masing-masing juga. Yang baik itu, atlet aktif sendiri, kemauan sendiri, itu yang bagus.”Rata-rata atlet yang saya bina itu tumbuh sendiri. Bayangkan dari Desa Cit, mau naik motor, mau latihan menembak. Karena bukan hobi tapi jiwanya di situ,” ucap Suharto antusias.
“Seleksi atlet mulai dari sekolah, baru ke tingkat kabupaten/kota. Baru ke tahap provinsi.”, tutup Kadispora Babel. (Jenny Siskawati/Andriyadi)