Majalengka l Jejakkasus.info – Anto, warga Desa Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, mengatakan bahwa salah satu anaknya, Muhammad Rivaldi menjadi korban kapal Lu Peng Yuan Yu 028 yang tenggelam di Samudera Hindia, pada 16 Mei 2023 lalu.
Rivaldi (20) kata Anto, mulai bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di kapal tersebut sekitar 5 bulan.
“Anak saya memulai bekerja sebagai ABK dengan mendaftar melalui PT yang ada di Cirebon,” kata Anto, Rabu (24/5/2023) di Majalengka
Rivaldi, kata Anto, mulai kerja pertengahan Bulan Desember 2022 melalui PT di Cirebon.
“Waktu awal keberangkatan, saya nganterin ke PT. Bahkan saya nitipin anak saya,” kata Anto.
Respons pihak perusahaan sendiri, kata Anto, terbilang cukup bagus.
Mereka berjanji akan memberi kabar ketika terjadi sesuatu pada kapal mereka.
“Mereka (pihak PT) meminta saya nggak usah khawatir karena PT-nya resmi dan kalau ada apa-apa pasti dikabari. Kalau bekerjanya di China, karena memang jadi ABK di Kapal China,” kata Anto.
Menurut Anto, janji perusahaan yang akan memberi kabar ketika terjadi sesuatu, bukan isapan jempol.
Dirinya, dihubungi pihak perusahaan, saat kapal tempat anaknya bekerja mengalami kecelakaan, tenggelam.
“Info awalnya langsung dari PT, saya dipanggil langsung waktu hari Jumat (19/5/2023). PT mengatakan bahwa atas nama Muhamad Rivaldi menjadi salah satu korban kapal tenggelam. Di situ disertai juga nama kapal dan nomor registrasi nya, tapi saya lupa nomornya,” kata Anto.
“Di situ saya kaget. Waktu dapat kabar dari PT, saya minta (PT) untuk bertanggung jawab agar segera menemukan anak saya dengan keadaan apapun,” imbuh Anto.
Sebagai seorang ayah, Anto sangat berharap anaknya bisa ditemukan, tidak peduli dalam kondisi seperti apapun.
Bagi Anto, kedatangan Rivaldi, meskipun sudah wafat, menjadi harapan terbesarnya, setelah peristiwa nahas itu terjadi.
Oleh karena itu, ketika akhirnya nanti ditemukan, Anto berharap anak bungsunya itu bisa segera dipulangkan.
“Ya pasti saya minta segera dipulangkan dengan keadaan apapun. Supaya keluarga juga tahu kondisi terakhirnya. Apalagi Rival merupakan anak laki-laki satu-satunya. Rival ini anak ketiga dari tiga bersaudara,” kata Anto.
Sebelum kejadian, kata Anto, ia sempat berkomunikasi dengan Rivaldi pada awal Mei lalu.
Dari komunikasi itu, kata Anto, Rivaldi rencananya akan pulang hari ini, tanggal 24 Mei 2023.
“Terakhir komunikasi itu kalau tidak salah tanggal 3 Mei 2023, dia saat itu sedang mendarat di Afrika,” kata Anto.
Waktu itu, kata Anto, kami saling nanya kabar.
“Anak saya mengabarkan akan pulang tanggal 24 Mei 2023, tapi keburu ada kabar terjadi peristiwa ini,” kata Anto.
Anto berharap dan minta tolong kepada pemerintah supaya anaknya segera ditemukan dalam keadaan apapun.
“Ya kembali lagi, kalau umur mah nggak ada yang tahu, tapi saya ingin anak saya segera ditemukan,” kata Anto.
(Erdan Faizal)