Kejati Lampung Geledah Rumah Bupati Lampung Timur Terkait Dugaan Korupsi Rp 6,9 Miliar

Lampung Timur, Jejakkasus.Info

Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung menggeledah kantor dan rumah pribadi Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo.

Penggeledahan ini terkait dugaan kasus korupsi pembangunan gerbang rumah dinas bupati yang menelan anggaran sebesar Rp 6,9 miliar.

Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Lampung, Armen Wijaya mengatakan penggeledahan rumah Bupati Lampung Timur, Dawam Rahardjo itu dilakukan di dua tempat pada Kamis (9/1/2025).

Yang pertama di rumah pribadi di Kota Bandar Lampung dan ruang kerja bupati di Lampung Timur.

Dari hasil penggeledahan itu, penyidik menyita sejumlah barang mewah yang diduga diperoleh dari hasil korupsi proyek pembangunan kawasan gerbang rumah dinas bupati.

Armen Wijaya menjelaskan, barang bukti yang disita meliputi satu tas merek Gucci senilai puluhan juta rupiah, satu unit mobil, belasan perhiasan dan jam tangan senilai ratusan juta, sejumlah sertifikat tanah, dan uang tunai sebesar Rp8.000.000.

Penyidik mengamankan barang-barang tersebut untuk mencegah hilangnya bukti dalam proses penyidikan.

“Barang-barang bukti ini kita amankan agar tidak dihilangkan dalam upaya pengusutan kasus tersebut,” ujar Armen

Kasus ini bermula dari pengadaan pekerjaan kawasan gerbang rumah dinas bupati pada 2022, yang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6,9 miliar dari APBD Lampung Timur.

Dalam proses lelang proyek, Dawam Rahardjo dan pejabat Pemkab Lampung Timur diduga terlibat dalam kongkalikong dengan pelaksana proyek, CV Generasi Tirta Abadi.

Kejati Lampung telah berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Lampung untuk menghitung kerugian negara akibat korupsi ini.

Selain menggeledah rumah pribadi Bupati Dawam, penyidik juga menggeledah Kantor Bupati Lampung Timur dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lampung Timur.

Dari kedua lokasi tersebut, penyidik mengamankan dokumen fisik dan digital terkait proyek pembangunan kawasan gerbang rumah dinas bupati.

Penyidikan kasus ini masih berlangsung dengan memanggil sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti-bukti tambahan untuk memastikan siapa yang terlibat kasus korupsi tersebut.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *