Ketua Forum Komunikasi Ormas Semarang Bersatu (FKSB) AM.Jumai : Jangan Mainkan Data Covid -19 Rugikan Rakyat Saja

Jejakkasus.info|JATENG & DIY

SEMARANG- Menyikapi adanya pemberitaan diberbagai media adanya perbedaan data angka covid di kota semarang Ketua Forum Komunikasi Ormas Semarang Bersatu (FKSB) Kota Semarang AM.Jumai,SE.M.M angkat bicara, Minggu (1/08/2021)

Data penderita covid di pusat dengan data di DKK pemerintah kota Semarang ada perbedaan yang sangat jauh, dalam sebuah waktu jarak perbedaan hampir mencapai 5.000 an.

Pemerintah Kota Semarang menyebutkan terdapat selisih 1.467 kasus COVID-19 antara data yang tercatat oleh Satgas Penanganan COVID-19, namun tidak ditemukan saat diverifikasi oleh pemerintah daerah setempat. Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam di Semarang, Rabu, mengatakan temuan perbedaan data itu didasarkan atas pengecekan yang dilakukan satu per satu dan menyeluruh.
“Setelah kami dapat data dari pusat, kami verifikasi satu per satu,” katanya.
Dari data sekitar 2.600 kasus yang tercatat oleh pusat, kata dia, ternyata 1.467 kasus di antaranya tidak di temukan di Semarang.
Selain itu, terdapat pula data kasus non-aktif yang masih dihitung sebagai kasus aktif di pusat.
“Selain itu juga ada data ganda serta data hasil pengecekan di laboratorium yang masih kosong,” katanya.
Sementara itu, hingga hari ini tercatat 535 pasien yang terkonfirmasi COVID-19 masih menjalani perawatan.
Adapun data pasien positif COVID-19 yang meninggal di Kota Semarang mencapai 670 kasus.

Baca Juga:  Dukun Menggandakan Uang Ditangkap Polisi

Kepada awak media AM.Jumai mempertanyakan kepada yang berwenang mengapa data bisa berbeda dan terpaut jauh. Perbedaan tersebut bukan hal sederhana dan tidak bisa disepelekan begitu saja , warga masyarakat kota semarang yang sdh berkontribusi patuh terhadap himbauan2 pemerintah juga dalam hal ini
pemkot semarang beserta muspida yang sudah kerja keras seperti tidak mendapat apresiasi.

Baca Juga:  Propam Polres Gianyar Laksanakan Gaktibplin Kepada Personel Ops Keselamatan Agung 2025

“Mestinya dengan data yang ada di pemerintah kota semarang dalam kebijakan PPKM saat ini sewajarnya kota semarang bisa lebih rendah dari level 4.
Menurut saya hal ini harus diusut tuntas siapa yang tidak serius dan yang memainkan data-data tersebut. Begitupun masyarakat dan Pengusaha harus mulai memantau data-data yg ada juga memberikan komplain terhadap masalah ini, ada ketidak adilan dan keseriusan terkait data penanganan covid saat ini.ungkap AM.Jumai

Lebih lanjut gubernur jawa tengah jangan lengah dan jangan santai dengan adanya kecerobohan upload data ini, cek ricek data yg masuk ke provinsi sebelum diolah ke pusat. Kalau hal ini dikarenakan ketidak seriusan dalam input data masuk maka bisa jadi merupakan kezaliman terhadap warga semarang tegas AM.Jumai

Baca Juga:  Ziarah Nasional Dalam Rangka HUT TNI ke-77 di Bangka Belitung.

“Adanya data yang selisih beda cukup jauh tersebut masyarakat sangat dirugikan termasuk para pengusaha .
Pemkot semarang, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh ormas sudah bergerak dalam penanggulangan dan pemberantasan Covid di kota semarang sangat masif. Saya hanya kasihan sama kerja keras mereka selama ini, Serasa tdk dihargai. Kedepan, saya dan kawan-kawan memohon agar penginputan data tdk lagi hanya dianggap sebuah pekerjaan yang bisa di sambi dilakukan tanpa profesional dan keseriusan.tambah AM.Jumai

“Pemerintah provinsi jawa tengah harus mulai serius cek dan ricek dalam menerima data-data dari kab / kota yg akan diserahkan ke pusat,
Bismillah semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT, Pungkas AM.Jumai.

(Ad-Jejak kasus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *