Lampung Selatan, Jejakkasus.info
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan bersama Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Kalianda dan Komisi III DPRD Lampung Selatan melakukan inspeksi lapangan ke Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Palas, Kamis (17/4/2025). Peninjauan ini merupakan respons cepat atas keluhan warga terkait masalah tegangan listrik rendah yang telah lama terjadi, khususnya di Dusun Tanjung Jaya.
Ketua Komisi III DPRD Lampung Selatan, Yuti Rama Yanti, mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi masyarakat yang menginginkan perbaikan layanan kelistrikan.
“Setelah kami tinjau, memang benar bahwa tiang listrik sudah berdiri, tetapi kabel distribusi maupun kabel listrik belum terpasang. Aspirasi masyarakat ini akan kami perjuangkan,” ujar politisi Partai Gerindra tersebut.
Yuti yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Lampung Selatan, meliputi Kecamatan Palas, Way Panji, dan Sidomulyo, menegaskan pentingnya percepatan pemasangan kabel listrik. Menurutnya, wilayah Dusun Tanjung Jaya dan Dusun Talang Sari termasuk kawasan padat penduduk yang sangat membutuhkan pasokan listrik stabil.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah menyampaikan informasi, sehingga kami bisa langsung menindaklanjuti permasalahan ini,” tambahnya.
Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Kabupaten Lampung Selatan, Lufi Ari Kurniawan RI, SH., MM., menjelaskan bahwa tegangan rendah disebabkan oleh penggunaan kabel distribusi yang tidak sesuai spesifikasi.
“Kabel yang digunakan saat ini berukuran kecil dan tidak mampu menyalurkan daya listrik secara optimal. Ini harus segera diganti agar kapasitas distribusi listrik bisa ditingkatkan,” tegas Lufi.
Permintaan perbaikan jaringan listrik ini telah disampaikan oleh Komisi III DPRD dan diteruskan kepada Pemkab serta PLN Kalianda untuk segera ditindaklanjuti. Upaya ini sekaligus mendukung program 100 hari kerja Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, yang menekankan pentingnya respons cepat terhadap keluhan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Jaya, Santoso, mengungkapkan bahwa sekitar 80 kepala keluarga terdampak kondisi tegangan rendah tersebut.
“Kalau listrik sudah stabil, insyaallah produktivitas pertanian warga juga akan meningkat,” ujarnya. Ia berharap perbaikan jaringan ini dapat menjadi prioritas dalam program kelistrikan daerah tahun ini.(joe)