Jejakkasus.info| Pangkalpinang – Beberapa waktu lalu mendapati ada kabar, bahwa salah satu atlet pelari nasional Diki, yang jadi kuli pasar. Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bangka Belitung (Babel) Elfandi, langsung memanggil Diki untuk berkerja di KONI Babel.
Saat dikonfirmasi jejakkasus.info di Universitas Muhammadiyah Babel Ketua KONI menyambut, dengan antusias. Selama jadi atlet Diki mendapat uang honor Rp. 3 juta/bulan, sepanjang tahun menjadi atlet selama Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda).”Pas lagi pandemi ini, anggaran KONI tidak ada. Dari Rp. 15 milyar menjadi Rp. 2,5 milyar,” jelas Elfandi, Selasa (29/12/2020).
Elfandi menyatakan, selama ini, tidak ada satupun atlet datang ke KONI. Kebetulan ada lowongan dan yang berhenti bekerja. Anggaran KONI, juga tidak bisa memberi gaji besar pegawai, dan mereka juga dikontrak pertahun. Kemudian, kalau mereka bekerja, kemudian jadi atlet itu rugi, karena kalau double job akan membuat fokusnya hilang.”Waktu lagi jadi atlet, mereka harus latihan tiap hari, tapi dengan catatan, memang kondisi keuangan pembinaan olahraga tetap bagus untuk mereka.” jelasnya.
“Peraturan pemerintah harusnya, mereka dapat reward, tidak menjadi atlet lagi baru jadi pegawai,” tambah Ketua KONI Babel ini, yang kerap disapa Bang El.
Kemudian lanjutnya, kita sebagai bapak di sini, baik pelatih atau siapapun, kalau ada masalah datang saja kesini. Selama ini tidak satupun yang datang.”Saya tidak tahu baik informasi pelatih maupun atlet,” ujarnya.
Aturan pemerintah jelas sekarang, atlet bisa langsung diangkat jadi Aparatur Sipil Negara (ASN) itu dari ASEAN GAMES. Beda dengan yang telah lalu Pekan Olahraga Nasional (PON). PON sendiri sekarang hanya formasi artinya, formasi atlet yang diajukan pemerintah Ke BKN dari jalur atlet. Dengan syarat juara PON.”Mereka juga belum tentu dapat, karena mereka juga masih berkompetisi sesama atlet,” ucap Bang El. (Jenny Siskawati/Andriyadi)