Ki Jaka Tawa Adalah Situs Makam Tertua di Kota Cirebon

Jejakkasus.info | Cirebon – Jabar – Di Wilayah Kabupaten Cirebon Terdapat salah satu situs Makam Tertua Ki Jaka Tawa yang dalam makna sesungguhnya dalam bahasa jawa Timur :
” Ki Joko Towo /Penawar ” yang konon dalam kisahnya Makam Ki jaka Tawa sejaman dengan Prabu Siliwangi

Dalam penelusuran awak Media Jejakkasus.info berbincang dengan Juru Kunci Ki Jawa Tawa yang bernama Atok (56th) Menyatakan bahwa sejarah Ki Jaka Tawa anak dari Syekh Abd.Rochman yang di Tugaskan oleh Syekh Subakir pergi ke wilayah jawa tengah untuk Bertapa dan mendapatkan sebutan nama Ki Bedawang Nala (09-05-2025)

Baca Juga:  Jalin Silaturahmi Polda Bali Gathering Bersama Awak Media

Sedangkan Ki JakaTawa dari kecil konon sudah mempunyai Kelebihan hingga syekh Abdurrohman untuk mematangkan kelebihan anaknya
di titpkanlah kepada Syekh Quro sekaligus menjadi anak angkat syekh quro’ yang berada di wilayah Karawang-Jawabarat pada jaman nya

Sedang desa RawaGateL
Dalam sejarah konon tempat tersebut sebelum menjadi sebuah desa di jaman sekarang, adalah tempat rawa-rawa yang sangat Angker / Wingit
Di jaman nya tidak ada yang berani mengambah area rawa tersebut
Bila mana terkena air di tempat tersebut otomatis tubuhnya akan terkena rasa gatal – gatal yang sangat menyakitkan

Baca Juga:  Main Judi Saat Ramadhan, Kades Pojok, Kecamatan Kawedanaan, Magetan Diringkus Polisi.

Hinya Ki Jaka Tawa ( Joko Towo ) lah yang Menetralisir wilayah Rawa Rawa di tempat tersebut Yang kemudian Membuat sebuah sumur tepat di Rawa Gatel tersebut
Yang kini Rawa-rawa yang GateL tersebut sudah menjadi pemukiman penduduk dengan sebutan Desa Rawa GateL

Wilayah desa Rawa GateL kalaupun di liat dari satelit membentuk sebuah cekungan Kaki Raksasa
keberadaan sumur sebagai situs peninggalan Ki Jaka Tawa berada di wilayah Desa Rawa GateL Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon

Baca Juga:  Polres Tabanan Gelar Patroli Gabungan Antisipasi 3C Jelang Hari Raya Galungan

Situs petilasan Makam Ki Jaka Tawa hari-hari di buka hanya saja pada hari Jum’at waktu sore / Malam sabtu, makam tersebut di tutup dan puncaknya banyaknya peziarah dari berbagai daerah untuk meminta air sumur sekaligus bermunajat di area tersebut pada Hari Malam Jum’at Kliwon

(A.R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *