Bangka Barat l Jejakkasus.info – Adet Mastur, SH, MH, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyayangkan, Rumah Tenun milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang bangunannya rusak dan terbengkalai.
Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dikomandoi Adet Mastur, SH, MH, beserta anggota antara lain, Mansah, Heryawandi, Ariyanto, Warkamni, Mulyadi dan Arbiyanto dan didampingi Ulfia beserta beberapa pegawai Disbudpar Kabupaten Bangka Barat, bergerak cepat melakukan peninjauan kelapangan melihat kondisi bangunan Rumah Replika Tenun Di Teluk Rubiah Muntok yang merupakan aset Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Rumah Tenun tersebut terkesan kumuh dan rusak parah, seperti plafon rusak dan bocor, tanpa tangga untuk naik ke bangunan atas, tanpa pintu serta dinding bangunan penuh coretan, lantai bawah rusak dan terdapat satu buah wc yang berada di bawah rusak tanpa pintu.
” Setelah kita melihat, Kami akan memanggil dinas pariwisata terhadap aset yang terbengkalai ini, jadi kita kepengen mengembalikan ke fungsi awal nantinya sebagai rumah tenun”, kata, Adet Mastur, di teluk rubiah muntok kabupaten Bangka Barat, jumat (04/02/2022).
Politisi PDI-P ini mengharapkan, agar aset daerah tersebut harus diselamatkan agar bisa bermanfaat dan berdampak terhadap kemajuan perkembangan pariwisata dan peningkatan perekonomian masyarakat.
” jika kita berbicara rumah tenun berarti harus ada aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat di sini, jadi jangan sampai mubazir bangunan-bangunan yang sudah dibangun menggunakan anggaran APBD yang boleh dikatakan cukup besar”, katanya.
Kedepan, Komisi II DPRD Babel akan memperjuangkan agar rumah tenun tersebut dapat menjadi prioritas dalam anggaran 2023 untuk dilakukan rehabilitasi dan dapat mengembalikan ke fungsi awalnya, sehingga masyarakat dapat melakukan segala aktivitas kerajinan tenun di rumah tenun tersebut.
“Nanti kedepan, komisi II akan memflotkan anggaran untuk tahun 2023, kita akan memflot anggaran ini, anggaran untuk rehab, kami melihat rehab ini rehab berat yang memerlukan anggaran kurang lebih ratusan juta untuk merehab ini”, tegasnya.
Tak hanya itu, selain sebagai salah satu penunjang pariwisata, menurutnya, rumah tenun yang merupakan aset Provinsi tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh dinas Koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM), sehingga perkembangan ekonomi kreatif masyarakat akan semakin maju dan meningkat.
“Nanti kita juga akan mempertahankan aset ini, nanti jangan sampai aset seperti ini diambil alih oleh pihak kabupaten atau diambil alih pihak swasta. Tetapi, Mari kita data kembali seluruh aset-aset dan kita kembalikan kepada fungsi awalnya”, harapnya.
Sementara Itu, Mansah anggota komisi II DPRD Babel, mengatakan, terbengkalainya Rumah Tenun milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut menjadi perhatian khusus komisi II DPRD Babel.
” Kita akan memanggil dinas Pariwisata untuk melakukan rapat terkait dengan ini. Kita minta harus ada usaha perbaikan dari dinas pariwisata untuk mengusulkan perbaikan rumah tenun ini”, ujar, legislator Nasdem Dapil Bangka Barat ini.
Menurutnya, bersama anggota komisi II lainnya dari Dapil Bangka Barat akan memperjuangkan anggaran untuk perbaikan rumah tenun tersebut.
“Kalau kita memang tidak mampu mengelola, ya nanti kita hibahkan ke kabupaten dan itu saya pikir menjadi bagian penting dari aset pariwisata di Bangka Barat kalau ini semua sudah dikelola dengan baik”, imbuhnya.
(Setwan Babel)