Jejak Kasus.Info, | Nias
Asetnya kurang berfungsing dengan baik di Kota Gunungsitoli, ada kesan pembiaran dari PDAM Tirta Umbu Kabupaten Nias.
Sejak sebulan yang lalu, masyarakat Kota Gunungsitoli sering menghadapi krisis air bersih. Suplay air bersih benar-benar lumpuh dua hari belakangan ini. Kondisi ini dialami masyarakat terlebih di sekitar Taman kota Gunungsitoli dan Pasar Yaahowu dll, sehingga fasilitas wc di tempat umum mengeluarkan bau tidak sedap.
“Selama ini PDAM Tirta Umbu milik Kabupaten Nias, dipimpin oleh Direktur YD. Dinilai masyarakat Kota Gunungsitoli, pemimpin ini tidak mampu memimpin PDAM tirta umbu.” ucap warga kota Gunungsitoli, Faozi Ziliwu SH. Faozi yang sehari-hari kunjungan ditaman kota Gunungsitoli dan Pasar Yaahowu Kab Nias yang bangunannnya di wilayah kota Gunungsitoli keluarahan Pasar Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli.
Beberapa Masyarakat pengguna WC/Toilet Taman kota Gunungsitoli atau ke pasar Ya’ahowu, mengeluh ketiadaan air di WC.
Seharusnya Aset Kabupaten Nias yang berada di Kota Gunungsitoli tidak lupuh dari perhatian, karena setiap pengunjung pengguna wc membayar Rp. 1000 (Seribu Rupiah) setiap kali menggunakan fasilitas WC di Pasar Yaahowu.
Kalau memang Pemkab Nias tidak sanggup mengelola PDAM ini (air bersih) alias tidak tertata, maka disarankan agar Pemko Gunungsitoli mendesak pemerintah pusat segera menyerahkan pengelolaan Aset ini kepada Pemko Gunungsitoli. (Tim)
“Tugas dan tanggung jawab PDAM sebenarnya : Menyelenggarakan pemasaran, pelayanan langganan dan mengurus penagihan rekening langganan. Menyelenggarakan fungsi pengawasan meter air, pengendalian meter air dan administrasi meter air. Membuat laporan bulanan sesuai dengan bagiannya masing-masing, tapi kenyataanya kinerja PDAM Tirta Umbu tidak berkinerja baik.” Faozi mengakhiri. Bahar