Pengemis di Kawasan Makam Sunan Gunung Jati resahkan Peziarah

Depok l Jejakkasus.info – Kang Odel, seorang peziarah asal Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, mengatakan bahwa keberadaan pengemis di kawasan Makam Sunan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, mengganggu kenyamanan saat berziarah.

“Saya dan teman-teman peziarah, merasa tidak nyaman karena dikelilingi pengemis setiap kali berkunjung ke Makam Sunan Gunung Jati,” kata Odel, Jumat (10/1/2025) di Kota Depok, Jawa Barat.

Banyaknya pengemis, kata Kang Odel, membuat ia harus berpikir ulang terkait rencana kembali datang ke objek wisata religi tersebut.

“Kadang mereka memaksa, bahkan ada yang sampai menarik-narik tangan, kalau kita tidak memberi uang. Ini mengganggu ibadah kami,” kata Odel.

Terpisah Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon, Abraham Mohammad, menanggapi keluhan tersebut. Ia berencana melakukan penertiban, guna menciptakan suasana yang lebih kondusif di kawasan situs religi tersebut.

“Kami menerima banyak laporan dari para peziarah yang merasa terganggu dengan aktivitas para pengemis di area makam. Laporan tersebut datang dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat lokal dan wisatawan luar daerah,” kata Abraham, ketika dihubungi, Jumat (10/1/2025).

Menurut Abraham, bahwa ia sangat memahami keluhan para peziarah.

“Makam Sunan Gunung Jati, adalah situs budaya dan religi yang memiliki nilai sejarah besar, tidak hanya bagi masyarakat Cirebon, tetapi juga bagi umat Muslim secara umum. Keberadaan pengemis yang jumlahnya semakin banyak belakangan ini,  memang telah menimbulkan ketidaknyamanan,” kata Abraham.

Penertiban, kata Abraham, akan melibatkan berbagai pihak, termasuk Satpol PP, aparat kepolisian, dan pemerintah desa setempat.

“Kami enggan bertindak gegabah. Penertiban akan dilakukan secara persuasif dan manusiawi dengan pendekatan kepada para pengemis untuk memahami alasan mereka berada di kawasan makam, serta mencari solusi yang tepat agar tidak kembali lagi,” kata Abraham.

Kami juga berencana berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memberikan pembinaan kepada para pengemis yang ditertibkan.

Langkah ini, kata Abraham, diharapkan tidak hanya mengurangi keberadaan pengemis di Makam Sunan Gunung Jati, tetapi juga membantu mereka mendapatkan alternatif mata pencaharian.

“Kami ingin solusi jangka panjang, bukan sekadar penertiban sesaat. Dinas Sosial dapat berperan dalam memberikan pelatihan keterampilan atau bantuan yang bisa membantu mereka keluar dari lingkaran kemiskinan,” kata Abraham.

Pentingnya menjaga kesakralan Makam Sunan Gunung Jati sebagai salah satu situs budaya dan religi terpenting di Cirebon.

Abraham mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan uang secara langsung kepada pengemis di area makam.

“Kami mengimbau para peziarah agar tidak memberikan uang kepada pengemis. Kalau ada niat bersedekah, salurkan melalui lembaga resmi atau masjid yang ada di sekitar kawasan makam,” kata Abraham.

Abraham berharap, setelah penertiban dilakukan, kawasan Makam Sunan Gunung Jati dapat menjadi lebih nyaman dan tertib bagi para peziarah.

Abraham berkomitmen untuk terus memantau situasi di kawasan tersebut, agar keluhan serupa tidak terulang di masa mendatang.

(Erdan Faizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *