Pringsewu, Jejakkasus.info
Program Pengabdian Masyarakat dari Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura (TPTH) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) telah menggelar kegiatan penyuluhan dan pelatihan kepada Kelompok Tani Krawangjaya, yang bertujuan untuk memanfaatkan limbah tahu sebagai biofertilizer dalam budidaya cabai. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu (9/6/2024) dan merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup aspek pengabdian kepada masyarakat. Selasa 27-8-2024
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (PkM) Polinela, Yeni, S.Si., M.Si., menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam memanfaatkan limbah tahu sebagai biofertilizer. “Dengan pemanfaatan limbah tahu ini, kami berharap tanah lahan budidaya cabai dapat menjadi lebih subur, sehingga hasil panen pun meningkat,” ujar Yeni.
Tim PkM ini terdiri dari beberapa dosen Polinela, antara lain Fahri Ali, S.P., M.P., Betari Safitri, S.P., M.Si., Dila Febria, S.P., M.Bioetch., dan Rahmadyah Hamiranti, S.P., M.Si. Selain dosen, beberapa mahasiswa Prodi TPTH juga turut dilibatkan dalam kegiatan ini.
Menurut Yeni, masalah yang dihadapi oleh Kelompok Tani Krawangjaya adalah ketergantungan pada pupuk anorganik yang berdampak negatif terhadap sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Selain itu, penggunaan pestisida kimia yang tidak tepat dosis juga menjadi permasalahan serius. Oleh karena itu, pelatihan ini juga mencakup pembuatan pestisida nabati sebagai solusi alami dan lebih ramah lingkungan.
“Kami melihat bahwa dengan memperkenalkan teknologi biofertilizer dari limbah tahu, kami bisa membantu petani untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Dengan begitu, struktur tanah bisa diperbaiki, dan diharapkan hasil panen cabai meningkat secara signifikan,” jelas Yeni.
Kegiatan dimulai dengan penyuluhan tentang manfaat biofertilizer dari limbah tahu, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi praktik pembuatan biofertilizer dan pestisida nabati. Para petani dari Kelompok Tani Krawangjaya juga diberi kesempatan untuk mengikuti simulasi aplikasi biofertilizer dan pestisida nabati pada tanaman cabai mereka.
“Diharapkan dengan penyuluhan ini, masyarakat mulai sadar akan bahaya penggunaan bahan-bahan kimia secara terus-menerus, dan secara perlahan beralih ke metode budidaya organik,” kata Yeni. Ia menambahkan bahwa Tim PkM Polinela akan terus melakukan pembinaan secara berkala kepada Kelompok Tani Krawangjaya.
Ketua Kelompok Tani Krawangjaya, Wahidin, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Tim PkM Polinela atas program ini. “Kami sangat bersyukur bisa mendapatkan ilmu baru tentang biofertilizer dan pestisida nabati. Ini memberikan dampak positif bagi kelompok tani kami,” ungkap Wahidin. Menurutnya, program ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga memberikan contoh langsung cara membuat biofertilizer dari limbah tahu dan pestisida nabati dari bahan-bahan alami.
Di tempat terpisah, Direktur Polinela, Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si., mengatakan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu cara untuk menyebarkan ilmu pengetahuan yang dikembangkan di kampus ke masyarakat luas. “Kami berharap kegiatan ini membawa manfaat nyata bagi para petani dan membantu meningkatkan kesejahteraan mereka,” kata Prof. Sarono.
Secara keseluruhan, kegiatan yang dilakukan oleh Tim PkM Polinela ini diharapkan mampu menjadi solusi terhadap permasalahan pertanian yang dihadapi oleh para petani, khususnya dalam budidaya cabai. Dengan memanfaatkan biofertilizer dari limbah tahu dan pestisida nabati, para petani diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan kimia dan beralih ke metode pertanian yang lebih berkelanjutan.
(Tim)
Penulis : Yeni,S.Si.,M.Si.
Editor : Bambang hartono
Sumber Berita : TPTH