Blitar l Jejakkasus.info – Berita seorang peternak nekat membentangkan spanduk di depan mobil Presiden Jokowi tempo hari, menjadi viral.
Banyak pihak mempertanyakan tindakan pihak Polresta Blitar yang dianggap terlalu over protectif.
Padahal niat peternak tersebut, hanya ingin Curhat soal mahalnya harga jagung pakan hewan.
Bahkan, muncul selentingan kabar jika pelaku tersebut mendapat tindakan kekerasan dari pihak kepolisian setempat.
Untuk membuktikan kebenaran berita tersebut, Polda Jawa Timur menurunkan anggotanya ke Blitar.
Maka ditugaskan satu tim yang dipimpin Kompol Aris WS untuk menggali peristiwa sebenarnya.
Dua hari wartawan jejakkasus.info menemani Tim dari Polda Jatim, menemui beberapa pihak terkait.
Hari ini, Sabtu (11/9/2021) kami berhasil menemui adik peternak yang kemudian diketahui namanya Suroto.
Sampai detik ini Suroto sendiri belum bersedia ditemui orang luar.
Melalui adiknya, Rofi Yasi pun menjelaskan, bila saat pemeriksaan di kantor Polresta Blitar dirinya diperlakukan dengan baik.
“Hanya ditanya kenapa nekat menerobos dan menghadang sambil membentangkan poster itu,” kata Rofi menirukan penjelasan Suroto.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa perlakuan pihak kepolisian terhadap Suroto sangat baik.
“Tidak ada tindak kekerasan, mas. Tidak ada itu,” ungkapnya.
Bahkan Suroto diperlakukan sebagaimana tamu.
Diberi minum, ngobrol selayaknya teman biasa.
Saat waktunya salat tiba pun ia dipersilakan.
“Ternyata pak polisinya baik semua kok, mas. Mereka profesional. Jangankan memukul, kakak saya bilang dibentak saja tidak. Mereka hanya ingin tahu apa sesungguhnya keinginan mas Suroto itu,” lanjut Rofi.
Kepada Jejakkasus.info, Kompol Aris WS mengatakan, pihaknya sengaja datang ke Blitar untuk mengetahui kejadian sebenarnya.
“Dan kami melihat sendiri, bahwa berita-berita yang berkembang selama ini tidak benar ( jika Suroto mendapatkan perlakuan kekerasan). Polresta Blitar bertindak sangat profesional, ramah serta bersahabat. Anda mendengar sendiri tadi kan keterangan pihak keluarga.” katanya. (Tim Sembilan)
