Polres Pesawaran Menggelar Operasi Zebra Krakatau 2022

Pesawaran, jejakkasus.info

Polres Pesawaran – Polda Lampung

Gelar Operasi Zebra Krakatau 2022 sudah sepekan dilangsungkan di Bumi Andan Jejama, sedikitnya 525 teguran disampaikan kepada pelanggar lalulintas yang terjaring. Tak hanya teguran, sejumlah paket sembako juga diberikan kepada pengguna jalan raya yang kedapatan telah tertib berlalulintas dijalan raya.

Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo, S.Ik., M.Si (Han) melalui Kasatlantas Polres Pesawaran AKP Martoyo, S.Ip., M.H mengatakan bahwa pelaksanaan Operasi Zebra Krakatau 2022 di Bumi Andan Jejama lebih mengedepankan tindakan Preemtif dan Humanis serta dapat menghindari perbuatan kontra Produktif yang dapat merusak Citra Polri dan selalu menjaga marwah Polri.

“Saya juga meminta kepada petugas, agar tidak berorientasi pada Gakkum lantas atau tilang bagi masyarakat yang melanggar tertib berlalu lintas, kita harus mengutamakan kegiatan Preemtif dan Preventif serta tindakan simpatik humanis,” kata dia, Selasa (11/10/22).

Operasi Zebra Krakatau 2022 dilaksanakan secara serentak diseluruh Indonesia selama 14 hari yakni mulai dari tanggal 3 Oktober s/d 16 Oktober 2022 dan untuk daerah Lampung dengan sandi kewilayahan Operasi Zebra Krakatau 2022.

“Operasi ini telah dimulai dari tanggal 03 Oktober 2022 sampai dengan tanggal 16 Oktober 2022, tolong untuk dilaksanakan semaksimal mungkin agar dapat menimbulkan kesadaran berlalu lintas bagi masyarakat khususnya Kabupaten Pesawaran pada saat pelaksanaan Operasi bila menemukan pelanggaran,” ujar dia.

Kemudian, kegiatan tersebut juga dilangsungkan dengan memberikan bantuan Paket Sembako kepada pengendara yang diantaranya dilakukan di Simpang Tugu Pengantin dimana petugas yang melaksanakan kegiatan tersebut juga sambil membagikan Paket sembako berupa bahan pokok makanan.

“Kami menyesuaikan perintah yang diturunkan oleh Korlantas Mabes Polri agar tidak menggunakan tilang manual melainkan mengunakan Etle namun untuk tilang Etle belum ada di Pesawaran jadi kami mengedepankan upaya teguran langsung terhadap masyarakat,” ucap dia.

Ia juga menjelaskan, ditengah masyarakat pengguna jalan raya masih ditemukan sejumlah pelanggaran kasat mata, pelanggaran yang dimaksud diantaranya, tidak mengenakan Helm, Sepeda motor yang ditumpangi tiga (3) orang, Knalpot bising atau tidak standar, Sepeda motor yang tidak ada kaca spion dan Pengemudi yang tidak mengenakan sabuk pengaman serta pelanggaran lainnya.

“Meski belum dilakukan tindakan penilangan pada pengendara, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat pengguna jalan raya agar tetap mematuhi rambu-rambu lalulintas dan tidak melanggar undang-undang lalulintas tentang tertib berlalulintas, hal tersebut sangat penting, karena untuk keselamatan para pengendara itu sendiri,” tegas dia.

Menanggapinya, Eka Wardaya salah satu pengendara sepeda motor mengatakan bahwa sikap Kepolisian yang mengedepankan Humanis dalam menjalankan tugas dilapangan cukup membuat masyarakat menjadi malu dan enggan melakukan pelanggaran dikemudian hari.

“Banyak yang merasa malu ketika diingatkan oleh petugas saat terjaring operasi, tapi banyak juga yang menghindari dengan memutar balik dan memilih berhenti menunggu petugas selesai melaksanakan operasi tersebut. Namun, bagi pengendara yang lengkap dan tertib ya memilih terus melintas. Bagus banget, malah mendapat paket sembako dari Pak Polisinya. Ini luar biasa, semoga Polri kedepan lebih baik dalam Melayani dan Mengayomi masyarakat,” kata Eka.

Kemudian, salah satu Tokoh Masyarakat Erland Syofandi menuturkan bahwa apa yang dilakukan petugas Kepolisian khususnya di satuan lalulintas merupakan hal yang harus diapresiasi.

“Memang sekarang zamannya, dimana sudah mulai ada rasa malu atau ‘Pekewuh’ pada masyarakat ketika melakukan perbuatan yang dianggap melanggar. Tindakan Preemtif dan Humanis ini sangat mengena, karena masyarakat merasa dihargai,” tutur dia.

Bambang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *