Produksi Kayu Jati Menjadi Andalan Utama Mendongkrak Pendapatan Perum Perhutani

Berita – Jejakkasus.info – Bondowoso – Produksi kayu Jati masih menjadi andalan utama untuk mendongkrak pendapatan bagi Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani), hal tersebut dibuktikan dengan semakin banyaknya pohon utamanya jenis jati yang menjadi cikal bakal pendapatan itu tersebar hampir diseluruh areal Perhutani.

Bambang Setia Budi saat ditemui tim media di rumah dinasnya mengatakan, pada awal tahun 2023 ini pihaknya dapat menyelesaikan kegiatan tebang habis kayu jenis jati dengan realisasi akhir mencapai diatas 100 persen.

Pria asal malang ini yang juga sebagai pelaksana harian Kepala resort pemangkuan hutan (KRPH) Wringinanom BKPH Klabang ini menjelaskan, lokasi tebang habis berada di petak 64.A blok Tegal Jati dari jumlah 2991 pohon yang harus ditebang kami ditargetkan oleh RKAP Perusahaan untuk dapat menghasilkan kayu perkakas sebanyak 1393 M3. “Berkat keperdulian, kecermatan, kerja keras serta kebersamaan seluruh petugas di lapangan. Alhamdulillah diakhir bulan mei kami dapat menyelesaikan kegiatan tebangan dengan realisasi perolehan kayu perkakas 1.589 M3 atau tercapai 114 persen di atas target yg ditetapkan,” jelasnya. Kamis (08/6/2023).

Hal senada disampaikan KRPH Bungatan BKPH Panarukan, saat ditemui pada lokasi tebang habis yg berlokasi di petak 33.B dukuh Tegal Mulyo Kepada jurnalis Slamet Priyadi menjelaskan, target kayu perkakas jati yang harus kami capai pada lokasi ini sebesar 409 M3. “Dan sampai hari ini sudah terealisasi 405 M3 atau 99 persen,” ungkapnya.

Ditanyakan perkiraan produksi akhir bisa mencapai berapa, dengan tersenyum penuh semangat orang asli Asembagus Situbondo ini mengatakan. ” Insyaallah kami juga bisa mencapai angka di atas 100 persen seperti RPH tetangga kami,” tegasnya

Sementara Administratur Perhutani KPH Bondowoso melalui Kiswanto Kepala seksi (Kasi) Produksi dan Ekowisata saat dihubungi melalui selularnya membenarkan bahwa pencapaian produksi kayu perkakas jati dari lokasi tebang habis di KPH Bondowoso realisasi sampai dengan bulan Mei mencapai 103 persen dari Normal Produk Schedule (NPS) sampai dengan  bulan Mei 48 persen. “Mohon doa dan dukungannya mas, semoga pencapaian tersebut dapat kami pertahankan sampai akhir pekerjaan tahun 2023,” pungkasnya. (Hms/Yus).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *