Berita – Jejakkasus.info | Bondowoso – Sistem pencairan insentif guru ngaji di Bondowoso, pada tahun ini akan berbeda dari sebelumnya. Pasalnya, mereka diminta untuk membuat jurnal kegiatan harian. Agar bisa mendapatkan insentif dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Sementara, sebelumnya setelah dilakukan pendataan, para guru ngaji langsung mendapatkan insentif yang dicairkan ke rekening masing-masing.
Melihat hal tersebut, Bupati Bondowoso KH. Salwa Arifin mengatakan, guru ngaji memiliki peran yang penting dalam pembentukan karakter anak bangsa. Namun, prosedur pemberian insentifnya masih dinilai cukup rumit. Oleh sebab itu, Bupati meminta agar prosedurnya dipermudah, dengan catatan tidak boleh melanggar regulasi. “Saya ingin prosedur yang mudah mudah, yang gampang. Karena peran guru ngaji ini dalam mencerdaskan anak bangsa sudah tidak diragukan lagi,” ujarnya.
Bupati juga menerangkan, pemberian insentif ini merupakan salah satu bentuk pemberian rasa hormat kepada para guru ngaji. Atas dedikasi, pengabdian yang sudah dilakukan selama ini. Meskipun menurutnya, jumlahnya masih terbilang jauh. Jika dibandingkan dengan kontribusi yang sudah diberikan sebelumnya. Terlebih profesi ini dinilai paling sulit untuk dilakukan, butuh kesabaran dan ketelatenan. “Guru yang paling terhormat adalah guru yang mengajarkan al qur’an,” terangnya.
Selain itu, ia juga menuturkan sebelum adanya insentif, sebenarnya para guru ngaji di Bondowoso sudah mengajar alquran. Oleh sebab itu, jumlah insentif yang diterima jika dihitung dengan pekerjaan setiap hari. Jumlahnya dianggap masih sangat minim. “Namun jangan pandang itu, agar tidak menghilangkan rasa ikhlasnya,” tuturnya.
Sementara itu, Ahmad Nasir Alifi, Ketua Guru Ngaji Bondowoso mengatakan, perjuangan guru ngaji di setiap desa yang ada sudah cukup rumit. Maka dia pun menyayangkan, jika kemudian ditambah dengan persyaratan administrasi yang berbelit-belit. Termasuk dengan syarat harus membuat jurnal kegiatan harian.
Meski begitu, dia mengaku menyambut baik adanya kewajiban untuk membuat jurnal. Karena hal ini dinilai dapat meningkatkan rasa tanggung jawab bagi para guru ngaji. Dengan meningkatkan kegiatan yang ada di tempatnya masing-masing. “Seharusnya (sudah berjalan, red) walaupun tidak seperti itu. Ini memang sudah ruet,” pungkasnya. (Yus)