Indramayu l Jejakkasus.info – Aneh tapi nyata, istilah ini tampaknya sesuai dengan apa yang terlihat pada proyek Dinas PUPR Kabupaten Indramayu, yakni rekonstruksi jalan Totoran-Karanganyar. Entah secara sengaja atau tidak, dalam papan informasi tidak tertulis jumlah pagu anggaran untuk proyek tersebut.
Informasi ini diperoleh langsung tim media dilokasi kegiatan, pada Sabtu malam (27/7/2024).
Meski keterangan kegiatannya adalah rekonstruksi jalan Totoran – Karanganyar, namun perlu diketahui bahwa titik lokasi proyek tersebut tepatnya yakni di Desa Pagirikan Blok Pecantilan Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu Jawa Barat.
Dalam papan informasi proyek tersebut, hanya tercatat tentang jenis pekerjaan dan nama perusahaan pelaksana kegiatan. Sedangkan, sumber anggaran dan total anggaran serta masa kontrak kerja maupun nomor perjanjian kerja tidak tertulis untuk diinformasikan ke publik.
Menanggapi hal ini, tokoh pemuda wilayah setempat, Dedi, menggelengkan kepalanya atas keanehan tersebut. Seharusnya, kata dia, pihak terkait menginformasikan secara utuh ke publik ketika memang proyek tersebut bersumber dari uang Negara.
“Aneh sih, itu proyek swasta atau proyek pemerintah, kenapa informasinya sangat minim, jangankan alamat perusahaan, soal sumber dana dan jumlah anggaran saja tidak tertulis supaya publik mengetahui.”Ujarnya sembari tersenyum dan menggelengkan kepala.
Dedi berpendapat, bahwa pelaksana masih mengabaikan Undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Dimana, kata dia, masyarakat harus mengetahui tentang asal-usul dana ketika memang proyek tersebut bersumber dari pemerintah.
Berdasarkan papan informasi, yang berlogo Pemerintah Kabupaten Indramayu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tersebut, pekerjaan rekonstruksi jalan Totoran – Karanganyar ini dikerjakan oleh CV Eka Pratama Jaya.
Sementara hingga berita ini tayang, pihak Dinas PUPR Kabupaten Indramayu maupun pihak CV Eka Pratama Jaya belum memberikan keterangan resmi kepada tim media terkait informasi tersebut diatas.
Yudin Arisandi
