Ribuan Jiwa di Lima Kecamatan di Cirebon Terdampak Banjir

Pengungsi banjir di GOR Desa Dawuan, Kabupaten Cirebon. Tampak penjabat (PJ) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya (dua dari kiri, gunakan baju safari) meninjau sejumlah lokasi pengungsian. Sabtu (18/1/2025). (Foto: Istimewa)

Cirebon l Jejakkasus.info – Penjabat (PJ) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya, mengatakan, bahwa banjir telah melanda lima kecamatan dengan total delapan desa terdampak di Kabupaten Cirebon.

“Lima kecamatan itu yakni, Kecamatan Beber, Sumber, Weru, Talun dan Tengah Tani, dengan sekitar 2.430 jiwa menjadi korban banjir dan 606 rumah terendam,” kata Wahyu, Sabtu (18/1/2025) saat meninjau sejumlah wilayah terdampak banjir di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat.

Menurut Wahyu, peninjauan dilakukan bersama sejumlah pihak untuk memastikan langkah penanganan bencana banjir yang terjadi sejak Jumat malam 17 Januari 2025.

“Kita mencoba keliling ke beberapa titik yang terdampak banjir, ada lima kecamatan dengan delapan desa yang terdampak. Dari sisi jumlah jiwa yang terdampak itu ada di. 2.430 yang terdampak kemudian di beberapa titik tadi kita coba lihat sudah mulai surut,” kata Wahyu.

Beberapa kerusakan infrastruktur yang terdampak banjir, diantaranya sejumlah bagunan, pagar pembatas, jembatan serta tebing penahan tanah di sekitar sungai.

Pada peristiwa ini tidak ada korban jiwa, namun dilaporkan ada sejumlah warga yang terluka dan telah mendapatkan pengobatan.

“Dalam upaya penanganan, pemerintah Kabupaten Cirebon, bersama dinas terkait telah mengirimkan bantuan berupa makanan, air bersih, dan peralatan kebersihan. Bantuan dikirim ke lokasi pengungsian dan rumah warga yang terdampak,” kata Wahyu.

Kondisi di beberapa titik sudah mulai surut, tetapi di beberapa area masih perlu dilakukan penyedotan.

“Kami juga telah berkoordinasi dengan dinas untuk melakukan upaya pembersihan ruangan maupun sampah pasca terjadinya banjir,” kata Wahyu.

“Makanan tadi pagi kita telah berikan, kemudian makan siang juga telah kita siapkan bagi warga yang masih mengungsi. Kemudian air bersih kita kirim ke beberapa titik yang membutuhkan,” imbuh Wahyu.

Untuk pembersihan dibeberapa titik langsung ditangani petugas Damkar, dan kemudian sampahnya oleh DLH.

“Tadi juga sudah mulai untuk diangkut-angkut,” kata Wahyu.

Pemerintah Kabupaten Cirebon, kata Wahyu, tengah menginventarisasi kerusakan dan memprioritaskan langkah penanganan pasca terjadinya banjir.

“Dalam upaya jangka panjang, kami  telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk upaya normalisasi sungai dan penanganan di titik-titik rawan banjir,” kata Wahyu. (Erdan Faizal)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *