Bandar Lampung, jejakkasus.info
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUAM) yang berstatus sebagai rumah sakit tipe A, kini tengah menjadi sorotan karena keluhan dari pasien terkait fasilitas yang kurang memadai. Salah satu ruang pasien kelas III, yaitu Ruang Alamanda 205, mengalami kondisi yang memprihatinkan dengan atap bocor dan pintu yang ditutup menggunakan sendok. Sabtu 1-6-2024
Seorang pasien, Nopriansyah, mengungkapkan ketidaknyamanannya saat ditemui oleh awak media. “Di gedung anak Ruang Alamanda kelas III ini, kami tidak merasa nyaman. Kunci pintu kamar pasien dikunci menggunakan sendok, kamar mandinya tidak bisa dikunci, dan atap yang bocor kami tadahi dengan ember. Kami khawatir akan terpeleset,” terang Nopriansyah.
Nopriansyah menambahkan bahwa kondisi ini sangat mengganggu, terutama karena meskipun tidak hujan, air masih terus menetes dari atap yang bocor. “Kami berharap pihak Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek dapat memperhatikan kenyamanan pasien. Meskipun tidak hujan, tetap saja basah akibat tetesan air dari atap,” tambahnya.
Kondisi ini tentu sangat mengecewakan mengingat RSUAM adalah rumah sakit tipe A yang seharusnya memberikan pelayanan prima dan fasilitas yang memadai bagi semua pasien. Ketika dikonfirmasi, Sabta Putra selaku Humas RSUAM tidak memberikan tanggapan meskipun pesan yang dikirim melalui WhatsApp telah dibaca.
Tentu, hal ini menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut bagi pasien dan keluarganya. Mereka berharap pihak rumah sakit segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi tersebut agar tidak ada lagi pasien yang merasa tidak nyaman dan berisiko cedera akibat kondisi fasilitas yang buruk.
Beberapa keluarga pasien juga menyatakan keprihatinannya. “Ini adalah rumah sakit besar dan seharusnya memiliki standar pelayanan yang tinggi. Jika kondisi ruang pasien seperti ini, bagaimana kami bisa merasa tenang meninggalkan keluarga kami di sini?” ujar salah satu keluarga pasien yang tidak ingin disebutkan namanya.
RSUAM, sebagai rumah sakit rujukan utama di wilayah tersebut, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan semua fasilitas berfungsi dengan baik. Kejadian ini tentunya mencoreng reputasi rumah sakit dan menuntut adanya perhatian serius dari manajemen untuk segera memperbaiki fasilitas yang rusak. Pasien dan keluarga pasien mendesak agar manajemen rumah sakit melakukan perbaikan sesegera mungkin demi kenyamanan dan keselamatan semua pasien.
Melalui keluhan ini, diharapkan pihak rumah sakit dapat mengambil langkah cepat dan tepat. Selain itu, transparansi dalam menyikapi keluhan dan kritik dari pasien dan keluarganya sangat diperlukan. Humas RSUAM diharapkan dapat memberikan penjelasan dan rencana tindakan yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan ini.
Rumah sakit memiliki peran penting dalam menyediakan layanan kesehatan yang aman dan nyaman bagi semua pasien. Setiap kekurangan dalam fasilitas dan pelayanan tidak hanya mempengaruhi kenyamanan, tetapi juga kepercayaan masyarakat terhadap institusi tersebut. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas harus menjadi prioritas utama.
Diharapkan dengan adanya sorotan media ini, RSUAM akan lebih memperhatikan keluhan dari pasien dan segera memperbaiki fasilitas yang rusak. Nopriansyah dan pasien lainnya berharap tidak ada lagi kondisi serupa yang terjadi di masa depan, sehingga mereka bisa fokus pada proses penyembuhan tanpa harus khawatir tentang hal-hal yang seharusnya sudah diatasi oleh pihak rumah sakit.
Pada akhirnya, kenyamanan dan keselamatan pasien adalah hal yang tidak boleh diabaikan oleh rumah sakit manapun. RSUAM harus bertanggung jawab dan segera memperbaiki kondisi di Ruang Alamanda 205 agar pasien bisa mendapatkan perawatan yang layak dan aman.
(Bambang)