Lampung – jejakkasus.info
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Akar Lampung menyoroti anggaran belanja pemeliharaan taman, saluran limbah dan lingkungan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) yang mencapai ratusan juta.
Pasalnya, anggaran yang menelan Rp.500 juta pada RS milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung itu diduga tidak dipakai semestinya, malah justru kondisinya memprihatinkan.
Berdasarkan pantauan, bagian pembuangan air di RSUDAM itu terlihat tergenang dan pada septic tank nampak bagian atas pada coran semen tersebut terangkat, seperti tidak terawat.
Sekretaris akar lampung sapriansyah mengatakan, Bahwa Belanja pemeliharaan taman, saluran limbah dan lingkungan yang di anggarkan selama 12 bulan pada RS itu diduga tidak dipakai semestinya.
“Karena aliran limbah sepsitank di daerah lingkungan tidak di perbaiki atau tidak dilakukan pemeliharaan, terlihat limbah sepsitank mengangkat menimbulkan bau busuk,” kata Sapriansyah kepada media ini. Rabu (02/10).
Menurutnya, pihak rumah sakit diduga mengabaikan sanitasi lingkungan, kesehatan pasien dan pengunjung.
“RSUD Abdul Moeloek sebagai rumah sakit type A mengabaikan sanitasi lingkungan,” urainya.
Sehingga, kata dia, jika hal ini dibiarkan begitu saja tanpa ada tindakan perbaikan, padahal sudah ada anggaran belanja, tentu akan menganggu aktivitas Rumah Sakit itu.
“Pihak rumah sakit telah memberikan dampak buruk bagi pasien pengunjung dan petugas dengan mengabaikan kesehatan lingkungan dengan tidak ditanganinya pelayanan secara baik dan mengarah dapat mengancam kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara, Wakil ketua akar lampung anto gaoh mengungkapkan, kondisi ini sangat miris, karena RS berplat merah telah menganggarkan tetapi tidak dilakukan perbaikan.
“Ini aneh anggaran dari Januari 2024 hingga hampir memasuki akhir tahun, kerusakan yang di depan mata justru di abaikan pihak RS,” ucapnya.
Persoalan ini, sambung dia, diduga anggaran ratusan juta itu hanya untuk Bancakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Patut diduga kemanakah anggaran belanja pemeliharaan RSUDAM yang mencapai setengah miliar itu,” tandasnya.
Tim