KEDIRI | jejakkasus.info – Camat Purwoasri Buyung Imanu enggan berkomentar banyak saat ditanya soal kabar dugaan perselingkuhan dua perangkat desa di Kecamatan Purwoasri, yakni Kaur Umum atau Bayan Desa Blawe dengan Kepala Dusun (Kasun) Blawe Kulon, Desa Blawe.
Buyung mengatakan mengenai dugaan perselingkuhan tersebut sebaiknya ditanyakan langsung kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Blawe.
Izin Bapak, secara pribadi mohon tidak bisa berkomentar. Monggo panjenengan konfirmasi ke desa, tulis Buyung melalui pesan WhatsApp, Rabu (28/8/2024).
Lebih jauh, Buyung menolak untuk memberikan sanksi kepada dua perangkat desa yang diduga melanggar norma dan etika. Imanu lebih memilih menunggu perkembangan, jika hal tersebut terbukti maka pihaknya akan segera menindaklanjuti.
Mohon maaf kulo tidak bisa berandai-andai, kita tunggu perkembangan. Bila ada (pelanggaran norma dan etika) akan kami tindaklanjuti, dalih Buyung.
Sebelumnya, masyarakat digegerkan adanya kabar dugaan perselingkuhan yang melibatkan dua perangkat desa setempat, yakni Kaur Umum atau Bayan dengan Kepala Dusun (Kasun) Blawe Kulon.
Menurut informasi yang beredar di masyarakat, isu perselingkuhan ini mencuat baru-baru ini usai istri dari Bayan Blawe berinisial A menuntut untuk dicerai.
Kemarin itu pihak korban (istri Bayan) meminta untuk dicerai. Katanya sih karena Pak Kaur Umum memiliki hubungan spesial dengan Bu Kasun (Blawe Kulon), hal itulah yang membuat masyarakat gempar, kata salah satu warga lokal (Warlok) yang enggan disebutkan namanya, Selasa (20/8/2024) sore.
Dengan adanya kabar tersebut, Warlok meminta agar kepala desa (kades) dapat bertindak tegas untuk menyelesaikan persoalan itu.
Warlok tidak ingin isu yang ada di lingkungannya dibiarkan begitu saja. Karenanya ia meminta agar para pihak segera dipanggil dan mengklarifikasi soal dugaan isu perselingkuhan tersebut.
Kalau ini dibiarkan, tentu sangat meresahkan masyarakat. Bisa-bisa mencoreng nama baik Desa Blawe, tutur Warlok yang juga diamini warga lainnya.
Kami selaku masyarakat desa tidak ingin isu tersebut nantinya mengganggu kondusivitas, belum lagi istri Bayan yang menuntut cerai karena semenjak isu perselingkuhan dengan Kasun, Bu Bayan merasa selalu dapat ancaman dari Bayan, bahkan ada informasi bahwa ia diancam mau dibunuh, timpal Warlok.
Kades Blawe Kusnul Hidayati yang dikonfirmasi di kantornya pun juga tak menampik adanya rumor perselingkuhan yang melibatkan dua anak buahnya.
Kusnul mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk memediasi dua keluarga yang sedang diterpa isu miring tersebut.
Kita pihak Pemdes (Blawe) sudah berupaya untuk mediasi, kita sudah panggil kedua belah pihak, baik Bayan maupun Kepala Dusun Blawe Kulon bersedia untuk menyelesaikan secara kekeluargaan, namun tidak ada perjanjian hitam di atas putih, terang Kusnul yang juga diamini perangkat desa lainnya baru-baru ini.
Sementara hingga berita ini naik di meja redaksi, upaya konfirmasi kepada Bayan dan istrinya, maupun Kasun Blawe Kulon, masih dilakukan.
(Tiem)