Lampung Tengah, Jejakkasus.info –
Kampung Purworejo, Kecamatan Padang Ratu, Lampung Tengah, berbatasan dengan Kampung Sendang Asih di Kecamatan Sendang Agung. Kampung ini memiliki wilayah yang cukup luas dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Masyarakat Purworejo dikenal ramah, santun, dan agamis. Namun, di balik keramahan tersebut, tersimpan keluhan mengenai sistem kepemimpinan yang dinilai nepotistik.
Purworejo saat ini dipimpin oleh kepala kampung yang mempekerjakan banyak anggota keluarganya dalam pemerintahan desa. Mulai dari kepala kampung, sekretaris desa (sekdes), operator kampung, hingga beberapa kepala urusan (kaur), semuanya berasal dari satu keluarga besar. Salah satu warga menyampaikan, “Kami merasa dikecualikan seolah-olah tidak ada yang berpotensi untuk membangun kampung kami sendiri.”
Saat tim investigasi media Jejak Kasus mengunjungi Balai Kampung Purworejo pada Selasa (6/07/2021), disambut oleh Sekdes yang juga anak kandung kepala kampung. Ketika dikonfirmasi mengenai laporan masyarakat terkait nepotisme, Sekdes membenarkan bahwa dia adalah anak kepala kampung. Dia berargumen, “Saya menjual ilmu saya, bukan karena saya anak kepala kampung.”
Masyarakat merasa sistem dinasti ini melukai perasaan mereka dan menghambat potensi warga lain yang ingin mengabdi. Mereka menyayangkan kurangnya pengawasan dari dinas terkait yang seharusnya mencegah praktek seperti ini. Salah satu warga mengeluhkan, “Kami merasa dijengkali oleh kepala kampung, seakan-akan kami semua tidak ada yang berpotensi untuk membangun kampung kami sendiri.”
Tim jejakkasus menyatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Lampung Tengah untuk membahas sistem pemerintahan di Kampung Purworejo yang dinilai mencoreng citra pemerintahan desa. “Kami akan mengkaji lebih lanjut dan berkoordinasi dengan pihak terkait,” ujarnya.
Menurut aturan yang berlaku, pengangkatan aparatur desa harus melalui proses penjaringan dan tes yang diumumkan secara terbuka. Namun, di Purworejo, aparatur kampung ditunjuk langsung oleh kepala kampung, yang menimbulkan kecemburuan di antara masyarakat. Seorang warga menyatakan, “Sistem ini membuat banyak warga merasa tidak adil dan terpinggirkan.”
Keluhan warga tidak hanya berhenti pada pengangkatan aparatur kampung. Beberapa warga juga mengeluhkan penunjukan bendahara yang baru dipecat digantikan oleh istri Sekdes. Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya sistem dinasti yang berjalan di Purworejo.
Media Jejak Kasus akan terus mengawal perkembangan kasus ini dan memastikan bahwa suara masyarakat Purworejo didengar oleh pemerintah daerah. Harapan besar ada pada pihak berwenang untuk menegakkan aturan yang adil dan transparan demi kemajuan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Kampung Purworejo.
(Tim)