Situbondo Hidupkan Malam Tahun Baru Islam 1447 Hijriah Lewat Pawai Lampion, Pelajar Jadi Bintang Utama

Situbondo | Jejak kasus info – Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Wabup Ulfiyah Lepas Pawai Lampion Meriahkan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah. (dok. Istimewa)
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Wabup Ulfiyah Lepas Pawai Lampion Meriahkan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah.

Malam 1 Muharram 1447 H di Situbondo, Jawa Timur berubah menjadi lautan cahaya dan semangat.

Ribuan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan tumpah ruah dalam Pawai Lampion Situbondo Islamic Culture, Kamis malam 26 Juni 2025, menjadikan pusat kota sebagai panggung kreativitas Islam dan budaya lokal.

Digelar oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo, pawai ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan wujud nyata kolaborasi antara pemerintah, pelajar, dan masyarakat dalam menyambut Tahun Baru Islam dengan semangat persatuan dan edukasi nilai-nilai keislaman.

Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah atau akrab disapa Mbak Ulfi, menekankan makna hijrah sebagai refleksi perbaikan diri dan perubahan menuju arah yang lebih baik.

“Momen 1 Muharram adalah saat terbaik untuk introspeksi dan mulai hijrah menjadi pribadi yang lebih baik. Ini bukan hanya seremoni, tapi gerakan bersama untuk membangun karakter generasi muda,” kata Mbak Ulfi saat membuka acara.

Pelajar Jadi Motor, Lampion Jadi Simbol Harapan

Sebanyak 600 lebih pelajar dari 27 sekolah di empat kecamatan Situbondo, Kendit, Panarukan, dan Kapongan berpartisipasi.

Mereka menampilkan berbagai bentuk lampion kreatif dari miniatur masjid, ornamen kaligrafi, simbol Islam, hingga elemen budaya khas Situbondo.

Pawai yang dimulai dari Paseban Alun-Alun Situbondo hingga Markas Denpom V/3 ini menyedot perhatian ribuan warga yang memadati rute.

Sorak sorai dan alunan musik islami mengiringi barisan pelajar yang bersemangat mengusung pesan damai dan persatuan Islam.

“Alhamdulillah, tahun ini berjalan meriah dan lancar. Ini bukti bahwa semangat kebersamaan masyarakat Situbondo sangat luar biasa,” ujar Sekretaris Daerah Situbondo, Wawan Setiawan.

Bukan Sekadar Perayaan, Tapi Edukasi dan Penguatan Identitas
Pemerintah daerah tak hanya menjadikan acara ini sebagai hiburan publik, tetapi juga sarana pembinaan dan edukasi karakter generasi muda.

Total hadiah pembinaan senilai Rp. 30 juta disiapkan untuk peserta terbaik oleh panitia, termasuk kategori penampilan, lampion, dan unggahan media sosial.

“Ini cara menyenangkan untuk menanamkan nilai Islam yang damai, inklusif, dan memupuk semangat ukhuwah di kalangan pelajar,” tegas Mbak Ulfi.

Menariknya, acara ini juga diharapkan berkembang menjadi agenda tahunan yang lebih besar, tak hanya sebagai perayaan keagamaan, tapi juga sebagai wisata religi berbasis budaya lokal yang mampu menarik minat wisatawan dan memperkuat ekonomi kreatif masyarakat. ( * ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *