Upaya Lestarikan Sastra dan Warna Lokal, Dewan Kesenian Lampung Bakal Gelar FGD di Desa Palembapang

Lampung Selatan, Jejakkasus.Info–

Dewan Kesenian Lampung (DKL) akan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) di Desa Palembapang, Kecamatan Kalianda. Acara itu dilakukan sebagai upaya melestarikan sastra dan warna lokal.

Hal itu terungkap dalam audiensi Komite Sastra Dewan Kesenian Lampung dengan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan, Pandu Kesuma Dewangsa, di ruang kerja Plt Bupati setempat, Senin, 4 November 2024.

Baca Juga:  7 Terdakwa Hukuman Mati Dan Memusnahkan Barang Bukti Kejahatan Narkoba Dikejaksaan Kalianda Lampung Selatan

Perwakilan Komite Sastra DKL, selaku Ketua Rumah Pecinta Adat Seni Budaya Masyarakat Indonesia (Rupabumi), Hendryadi menyampaikan, bahwa kegiatan Focus Group Discussion tersebut akan dilaksanakan pada 7 November 2024 mendatang.

Dalam pertemuan tersebut Hendryadi menyampaikan, pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian budaya.

“Kami harap pak bupati dapat hadir di kegiatan ini nanti. Kita akan melaksanakan di Desa Palembapang, Kecamatan Kalianda. Kita juga akan mengundang dari berbagai unsur seni untuk hadir dikegiatan tersebut,” ujar Hendryadi.

Baca Juga:  Telah Di Buka Saung Pelipur Lapar Alam Sampang yang terletak di Dusun Sampang Desa Kekiling Kecamatan Penengahan

Menanggapi hal tersebut, Plt Bupati Lampung Selatan, Pandu Kesuma Dewangsa menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh Rupabumi dan Dewan Kesenian Lampung.

Pandu menegaskan, bahwa pemerintah daerah sangat mendukung pelestarian dan pengembangan potensi budaya yang dimiliki Kabupaten Lampung Selatan. Menurutnya, sastra dan budaya lokal merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan.

Baca Juga:  Paguyuban Keluarga Besar Marsan gelar halal bihal dalam rangka mempererat silaturahmi dan kebersamaan.

“Kita berharap kegiatan ini dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya lokal, serta mendorong generasi muda untuk lebih mencintai budaya daerah yang ada,” ujar Pandu Kesuma Dewangsa. (Joe/Kmf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *