Cirebon l Jejakkasus.info – Ratusan warga Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat, nekat berdesakan dan tak mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) demi mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST) Rp600 ribu.
Petugas TNI, Polri, dan aparat kelurahan turun tangan menertibitkan mereka.
Pantauan di lokasi, ratusan warga mengantre sejak pagi.
Mereka yang tinggal di lima Rukun Warga (RW) berkerumun di Balai Kelurahan Karyamulya.
Meski sebagian besar mengenakan masker, tetapi tak terlihat jaga jarak.
Warga saling mengobrol dan berdekatan satu sama lain.
Bahkan beberapa warga membawa anak dan balita yang tak mengenakan masker.
Padahal anak-anak sangat rentan terpapar Covid-19 lantaran daya tahan tubuh mereka tak sekuat orang dewasa.
Melihat kondisi tak kondusif itu, petugas TNI, Polri, dan aparat kelurahan lantas menertibkan mereka.
Akhirnya warga bisa tertib mengantre sesuai nomor dan tak berdesakan seperti sebelumnya.
Sekretaris Kelurahan Karyamulya Mahmudin mengatakan, awalnya warga berebut dan ingin cepat mendapatkan bantuan.
“Sehingga antrean tak beraturan dan terjadi kerumunan dan berdesakan,” kata Mahmudi, Selasa (27/7/2021).
Tapi setelah petugas melakukan penertiban, warga mau mengantre.
“Petugas juga memberi pembatas menggunakan tali agar ada jarak antarwarga. Alhamdulillah sekarang kondusif, tidak berjubel atau berkerumun lagi,” kata Mahmudin.
Pembagian BST bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, dibagi di tiga titik.
Pembagian pertama pada, Senin (26/7/2021) di RW 17 untuk warga di lima RW.
“Hari ini, Selasa (27/7/2021), di RW 8 juga untuk warga di lima RW,” jelas Mahmudi.
“Yang terakhir besok di RW 15 untuk warga di lima RW. Berdasarkan data dari PT Pos Indonesia, jumlah penerima BST sebanyak 1.032 keluarga. Setiap KPM menerima dana Rp600 ribu tunai tanpa potongan,” imbuh Mahmudin.
Sumintri, warga penerima BST, mengatakan, telah mengantre sejak pukul 08.30 WIB dan baru mendapatkan dana bantuan sekitar pukul 11.00 WIB.
“Dua jam ngantre. Alhamdulillah dapat bantuan Rp600 ribu,” ujar Sumitri. (Sadi)