Warga Margakaya Keluhkan Kerusakan Jalan Akibat Penimbunan Tanah Kavlingan dan Penambangan Ilegal

Pringsewu, Jejakkasus.info
Warga Pekon Margakaya, Kecamatan Pringsewu, kabupaten Pringsewu mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap kerusakan infrastruktur jalan Rabat Beton di daerah mereka. Kerusakan ini diperparah oleh aktivitas penambangan ilegal dan penggunaan jalan tersebut oleh kendaraan berat, seperti mobil dam truk, yang beroperasi setiap hari tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan seperti debu. Selain itu, kondisi jalan menjadi semakin memprihatinkan ketika musim hujan tiba, di mana tanah timbunan dan lumpur nyaris menutupi seluruh permukaan jalan Rabat Beton. Sabtu 9-3-2024
“Salah satu warga Margakaya, Alen, menyuarakan kekecewaannya terhadap aktivitas penimbunan tanah yang dilakukan oleh pemilik usaha kavling di daerah tersebut. Ia menilai bahwa tindakan tersebut tidak bertanggung jawab, terutama setelah aktivitas pengurukan selesai dan jalan yang rusak dibiarkan tanpa perbaikan,” Keluhnya.
Kerusakan ini terasa paling parah di dekat kavlingan di Dusun Krakatau, RT 07, RW 01, Pekon margakaya di mana tanah dan lumpur yang bercampur pada jalan dikeluhkan oleh warga setempat.
Hingga saat ini, pihak pengusaha kavlingan dan pemilik excavator belum memberikan tanggapan atau solusi atas keluhan warga mengenai kerusakan jalan tersebut. Situasi ini telah menciptakan rasa frustrasi di kalangan masyarakat karena merasa hak-hak mereka sebagai pengguna jalan tidak dihargai dan diabaikan oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab atas aktivitas yang menyebabkan kerusakan.
Warga Margakaya mendesak pemerintah setempat untuk segera mengambil tindakan terhadap praktik penambangan ilegal dan aktivitas lain yang menyebabkan kerusakan infrastruktur. Mereka juga meminta agar pihak terkait, termasuk pemilik usaha kavlingan dan pemilik alat berat, bertanggung jawab atas perbaikan jalan yang rusak dan mengambil langkah preventif agar kerusakan serupa tidak terulang di masa depan.
Kondisi ini menyoroti pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap aktivitas penambangan dan pembangunan, serta pentingnya kesadaran dan tanggung jawab sosial dari para pengusaha terhadap lingkungan sekitar. Warga berharap agar masalah ini segera mendapatkan perhatian dari pemerintah dan semua pihak terkait agar tidak berlarut-larut.
Bambang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *