Tuban l Jejakkasus.info – Arsana (37) warga Kelurahan Gedongombo Semanding Tuban nekat melakukan aksi pajang mobil dengan Baner dikaca belakang dengan tulisan besar “KORBAN BPKB PALSU, WASPADALAH” di depan kantor WOM Finance Tuban Jl.Basuki Rahmad, hal itu dilakukan oleh Arsana Karena selama bertahun – tahun dirinya tidak mendapatkan kepastian hukum tentang Mobil Suzuki Ertiga warna Abu-abu metalik dengan nopol S 1003 HW dengan BPKP palsu yang dibelinya dari Perusahaan Pembiayaan WOM Finance Tuban.
Perbuatan nekat Arsana bukan tanpa sebab, dengan memajang mobil yang bertuliskan “KORBAN BPKB PALSU, WASPADALAH” itu dilakukan karena dirinya merasa ditipu saat membeli mobil di perusahaan pembiayaan WOM Finance Tuban itu BPKB yang dikasihkan ternyata BPKB palsu.
“Saya ditawari oleh Deni Karyawan WOM Finance Tuban, kalau ada mobil tarikan. Akhirnya saya tawar Rp115 juta, Deni sendiri minta komisi dan saya kasih Rp 3 juta, setelah itu Deni langsung menghubungi Wahlul selaku pemilik mobil dan kemudian keduanya setuju kalau mobil akan saya beli seharga 115 juta,” cerita Arsana pada Awak Media Ronggolawe News. Jum’at.21/01/2022.
“Setelah pemilik mobil setuju kami dipertemukan di kantor WOM Finance Tuban dan langsung saya bayar di kasir. Namun setelah pembayaran saya tidak dikasih kwitansi oleh pihak WOM. Tak kira sudah aman uang saya sudah saya taruh kasir, wong WOM Finance adalah perusahaan pembiayaan besar.nggak taunya bo’ong,” gerutunya.
Dari awal mula Arsana mengaku sudah curiga melihat gelagat Deni itu terlihat sejak saya bayar pelunasan di WOM. Ia dijanjikan kalau BPKB akan keluar hari itu juga, namun Deni bersilat lidah kalau ada troubel di komputer sehingga tidak bisa keluar hari itu juga.
“Setelah selang beberapa hari saya disuruh menunggu di warung belakang dan BPKB itu diambil oleh Deni dan Wahlul. Saya sudah curiga waktu itu, dan benar, ternyata BPKB palsu,” ujar pemilik Showoroom di jalan Basuki Rachmat itu.
Arsana saat itu tanya kepada Wahlul asal Mobil ini dari mana dan Wahlul menjawab katanya asli dari Jakarta. Ia juga mempertanyakan kok bisa dimutasi Tuban itu ceritanya gimana, kemudian dikuatkan oleh Deni bahwa WOM Finance tidak mungkin mengeluarkan BPKB Palsu.
“Akhirnya saya pulang ke rumah dan saya cek lagi ternyata BPKB itu benar-benar palsu. Setelah itu saya koordinasi ke BM WOM Finance Deki dan Sahid kemudian saya di ajak kerumah makan dan disarankan agar tidak lapor kepolisi dengan catatan uang akan dikembalikan oleh WOM Finance Tuban,” katanya.
Berharap uangnya akan dikembalikan oleh pihak WOM Finance Tuban Arsana agak sedikit tenang,
Arsana menunggu satu minggu ternyata tidak ada kejelasan dan setelah dia menghubungi Deni malah menantang Arsana agar melaporkan ke polisi.
“Kemudian saya laporkan ke Polres Tuban dan dari Polres meminta saya untuk mengecek. Dan setelah saya cek di Samsat Tuban ternyata (BPKB) itu memang palsu. Sayangnya laporan saya ternyata di-SP3 kan dengan alasan bukti-bukti kurang kuat,” jelas Arsana kecewa
Arsana menegaskan, kejadian itu sejak tahun 2019 namun sampai hari ini belum ada kejelasan terkait mobil yang ia beli dari perusahaan WOM Finance itu.
“Sangat disayangkan perusahan sebesar WOM Finance Tuban mengeluarkan BPKB Palsu. Ia juga berharap WOM Finance bertanggungjawab dan jangan sampai selanjutnya ada korban lagi,” ungkapnya.
Pada media Ronggolawe News Arsana menyampaikan sampai kapanpun persoalan ini akan tetap diperjuangkan untuk mendapatkan kepastian hukum tentang BPKP palsu.
” Saya minta dukungan dari teman- teman semua dan khususnya masyarakat Tuban guna mendukung pergerakan saya dalam mencari keadilan dalam masalah saya beli mobil ternyata BPKBnya palsu dan itu dikeluarkan oleh WOM Finance Tuban,” harap Arsana penuh permintaan dukungan (Tim Sembilan)